Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Waspada Aliran Sesat!

Diperbarui: 16 Oktober 2016   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesaat publik kini dihebohkan dengan kasus Aa Gatot dan Taat Pribadi, ya Penulis amati kedua kasus ini masih menjadi topik hangat di berbagai media dan buah bibir di kalangan masyarakat serta dalam proses penyelidikan pihak berwajib. Walau materi utama kasus ini berbeda dimana yang satu terjerat akan kepemilikan senjata api, narkoba, dan satwa langka, sedangkan yang satunya lagi menyangkut modus penipuan dengan iming-iming mampu menggandakan uang dan pembunuhan. Pada inti poinnya kedua kasus ini jelas telah merugikan dan tak sedikit korban yang terjerumus kedalamnya.

Namun apabila ditelaah baik kasus Aa Gatot dan Taat Pribadi memiliki dasar kesamaan yaitu adanya pengikut, berkedok sebuah perkumpulan keduanya membangun dinasti dari tindak kejahatannya dengan cara menyaru sebagai seseorang yang memiliki solusi dan secara gamblang dapat kita katakan mereka yang berinisiasi sebagai pengikut memiliki masalah didasari motivasi masing-masing.

Ibarat kalimat sepintar-pintar bangkai dikubur baunya akan tercium juga, maka sudah pasti atas kehendakNya kasus ini muncul kepermukaan sebagai bentuk pembelajaran dan peringatan bagi kita semua. Dalam hal ini Penulis menyoroti akan begitu banyaknya korban, secara nalar bagaimana mungkin hal seperti itu bisa terjadi? Bagaimana keduanya membangun rasa percaya terhadap para pengikutnya dimana secara logis saja kita tahu bahwa tindakan mereka salah.

Sejenak Penulis teringat akan kasus serupa, kasus dimana seorang sosok yang mengaku-ngaku sebagai titisan malaikat dan memiliki pula pengikut. Dalam benak Penulis bertanya-tanya mengapa hal seperti ini dapat terjadi kembali, apa yang menjadikan begitu mudahnya individu terjerembab kepada sesuatu yang jelas-jelas dapat dikatakan menyesatkan.

Tidak lain dan tidak bukan jawabannya adalah kurangnya keimanan, lingkup dimana para pengikut dibuat terbuai akan sifat duniawi yang sementara. Ada yang ingin masalah segera selesai, ada yang ingin cepat tenar, ada yang ingin kaya tanpa usaha, dan iming-iming solusi namun menyesatkan serta problematika kehidupan lainnya. Konteksnya disaat keimanan seseorang kurang maka dengan begitu mudahnya ia diperdaya lepas dari kecerdasan yang dimiliki. Walau dari pemikiran Penulis yakin bahwa tak mungkin hal tersebut (memperdaya) dapat terealisasi tanpa adanya keterlibatan pihak-pihak lain yang ikut mempengaruhi.

Penulis sangat berharap sekali aparat berwajib secara profesional dapat mengungkap tuntas kasus ini dan menjerat siapa-siapa saja pihak yang ikut didalamnya tanpa pandang bulu serta diberikan sanksi hukum tegas atas tindakannya. Mengapa hal ini sangat penting? Dikarenakan kemungkinan besar diluar sana masih banyak perkumpulan-perkumpulan yang menyerupai dengan dalih sebagai pemberi solusi dan hal serupa ini tidak boleh dibiarkan berkembang.

Masyarakat pun perlu waspada dan kiranya dapat ikut berperan menyingkapi setiap perkumpulan yang ditenggarai sesat dengan cara melapor ke pihak berwajib. Disini baik pemerintah berikut ulama perlu sigap terhadap kegiatan-kegiatan yang menyimpang dari hukum maupun kaidah keagamaan dimana hal tersebut dapat merusak elemen tatanan sosial didalam masyarakat yang berakibat sangat fatal. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline