Mengawali artikel ini tentu anda masih ingat dengan semboyan yang berada pada lambang negara Garuda Indonesia yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu", semboyan tersebut merupakan representasi dari negara Indonesia dimana terdiri dari beragam macam suku, budaya, bahasa, ras, dan agama yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Poin terpenting yang perlu diketahui bahwa negara Indonesia bukan hanya kaya akan sumber daya alamnya saja, melainkan negara ini dianugerahi keberagaman oleh Tuhan Yang Maha Esa sebuah kehidupan yang penuh corak dan patut disyukuri.
Akan tetapi acap kali kita mendengar maupun melihat melalui media keberagaman yang Indonesia miliki ini menjadi polemik, perseteruan antar kelompok tak jarang terjadi di negeri ini yang menimbulkan kerugian dan duka mendalam bagi kedua pihak yang bertikai hingga kepada orang-orang yang tidak bersalah. Mirisnya penyebab konflik hanya dipicu sesuatu hal yang sepele seperti cuitan bernadakan provokasi maupun pemberitaan yang diragukan kebenarannya melalui media sosial, keduanya menyasar elemen masyarakat yang rentan terhadap konflik sosial, masih dihinggapi kebodohan, dan ekonomi rendah agar mudah di adu domba.
Menanggapi hal ini teknologi layaknya dua sisi mata koin, dengan teknologi maka informasi kini dengan begitu mudah dan cepat diakses namun ikut menyertakan permasalahan disebabkan kurang kehati-hatian pengguna (user) ketika mengolah informasi yang ia terima (masuk) dan kurang bijaknya mengelola informasi keluar. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka memberanguskan teknologi tentu mustahil dilakukan sebagaimana perkembangan teknologi dikreasikan agar dapat berjalan seirama perkembangan manusia seiring berubahnya zaman. Oleh karena itulah perlu langkah guna menjaga persatuan khususnya dalam kerukunan umat beragama di era teknologi informasi sekarang ini yaitu dengan cara :
1. Cermati
Sebagai pengguna maka anda diwajibkan mencermati setiap informasi yang anda terima melalui media sosial dan bijak memutuskan bermanfaat atau tidaknya informasi tersebut. Mencermati informasi yang masuk tujuannya agar pengguna lebih memahami isi kontennya, jangan menyimpulkan mentah-mentah informasi yang disajikan hanya berdasarkan judulnya saja. Teliti secara seksama setiap kata yang digunakan dikarenakan umum informasi yang berlandaskan kebencian lebih mengutamakan sudut pandang subjektif, memanipulasi data, dan tidak sesuai fakta di lapangan. Kemudian pengguna pun perlu bijak menanggapi informasi, menahan diri jangan larut dalam emosi yang malah memperkeruh suasana dan terjerumus dalam konflik serta menyebarluaskannya ke lingkup luar.
2. Telusuri
Sebagai pengguna anda wajib menelusuri informasi yang masuk untuk memastikan kebenarannya. Sekiranya ada hal yang perlu anda perhatikan seperti latar belakang siapa yang menyebarkan informasi, darimana sumber informasi tersebut berasal, dan melakukan validasi (pembuktian) dengan cara membandingkan informasi tersebut dengan sumber informasi yang lain.
3. Laporkan
Tidak perlu diragukan lagi maraknya informasi yang bertujuan merusak persatuan dikarenakan mereka yang menyebarkannya merasa bebas dan tidak dapat terlacak, hal ini pun diperparah dengan sikap acuh (membiarkan) pengguna lain terhadap pelakunya. Apabila pengguna peduli sebenarnya ada cara untuk mempersempit celah para pelaku dengan melaporkannya ke pihak pengelola medsos maupun ke pihak berwenang, dua referensi Penulis dimana pengguna dapat melaporkannya yaitu ke : aduankonten@mail.kominfo.go.id dan tweet konten aduan ke @CCICMabesPolri agar dapat segera ditindaklanjuti.
Menjaga persatuan adalah tanggungjawab bersama kita sebagai warga Indonesia terlepas dari perbedaan yang dimiliki masing-masing pribadi. Menyingkapi kemungkinan terjadinya konflik akibat kesimpangsiuran informasi di media sosial maka peran aktif pengguna sangatlah vital, bukan sekedar hanya menerima informasi tetapi ikut pula mengawasi dalam upaya mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H