Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Pembangunan dan Mental Warga Negara

Diperbarui: 12 Agustus 2016   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perekonomian merupakan bagian vital bagi setiap negara, jika roda perekonomian bergerak melambat bahkan yang lebih memperhatinkan "stuck" maka otomatis keseluruhan aspek di dalam negara akan ikut terganggu. Sektor-sektor penunjang yang dibiayai oleh negara terutama pelayanan publik terkena imbas dan tentunya berdampak langsung ke masyarakat. Oleh karena itu roda perekonomian harus terus berputar dan perlu diawasi agar terjaga stabilitasnya sehingga pembangunan di sebuah negara dapat berlangsung berkesinambungan.

Namun pada kenyataannya membangun sebuah negara bukanlah persoalan yang mudah layaknya membalikan telapak tangan, terlebih bagi Indonesia yang terdiri dari berbagai provinsi berikut ribuan pulau. Bertambahnya "populasi" maka mau tidak mau negara harus dapat "mengakomodir kebutuhan warganya" dengan jalan terus membangun. 

Didorong aspek tersebut maka tidak sekedar butuh biaya dan tenaga yang teramat besar, waktu yang cukup lama serta pemikiran yang mendalam akan apa fokus utama yang ingin dibangun. Pembangunan memerlukan visi dan misi jauh kedepan akan apa yang dibutuhkan sebuah bangsa (kemaslahatan warga) nantinya.

Kembali kepada poin pembahasan mengenai roda perekonomian yang ditopang oleh pembangunan dan pembangunan guna meningkatkan roda perekonomian kita ketahui bersama bahwa sebuah negara memiliki anggaran, singkatnya negara memiliki limit (keterbatasan) dana sehingga pastinya akan memprioritaskan poin-poin terpenting dan negara pun akan menyiapkan cadangan anggaran guna mengantisipasi situasi perekonomian global. 

Alhasil kondisi tersebut negara membutuhkan suntikan dana baik berasal dari dalam (semisal dengan upaya meningkatkan serapan pajak) maupun luar (pinjaman luar negeri maupun membuka keran investasi) agar dapat dialokasikan guna pembangunan dengan tujuan estimasi jangka panjang negara dapat "mandiri" dimana perekonomian dalam negeri lebih dominan menopang biaya operasional dan pembangunan serta mengurangi ketergantungan terhadap negara luar.

Pembangunan mutlak Indonesia wajib lakukan dan sebagai warga negara kita perlu sadari. Nominal 250 juta penduduk Indonesia bukan semata-mata hanya kalkulasi tetapi beban yang negara perlu tanggung namun bukan juga berarti keseluruhannya berada dipundak pemerintah. Nominal 250 juta penduduk Indonesia juga menyangkut kepada peran serta kita masing-masing pribadi didalamnya dimana sebagai warga mempunyai hak tetapi juga memiliki kewajiban dalam mensukseskan pembangunan karena akan berujung kepada nasib kita bersama.

Membayar pajak tepat waktu dan mentaati hukum yang berlaku hanya sebagian kecil contoh yang kiranya bisa kita lakukan untuk mensukseskan pembangunan. Kalau kiranya kita hanya berkeinginan negara maju akan tetapi prilaku dan pemikiran (mental) kita masih saja terbelakang disertai mudah terprovokasi dan diadu domba, maka janganlah heran kalau negara kita akan terus menerus tanpa perubahan dan lambat laun tenggelam. Tentu hal itu tidak akan anda-anda inginkan bukan, karena itu ubahlah pribadi anda menjadi lebih baik. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline