Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Jakarta Kota Emas Bagi Preman Berkedok Ormas

Diperbarui: 4 Maret 2016   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpuluh--puluh tahun Penulis tinggal di Ibukota, menetap dan beraktivitas didalamnya hingga sekarang memang benar Jakarta mengalami perubahan yang signifikan. Kawasan-kawasan berbenah mengikuti irama perubahan zaman dimana gedung-gedung tinggi perkantoran dan tempat-tempat usaha kini sesak menghiasi pinggiran jalan protokol. Namun dibalik perubahan tersebut Jakarta semakin padat tak hanya manusia dan kendaraan bermotor melainkan oleh ramainya pedagang kaki lima.

Dari semakin banyaknya pedagang kaki lima imbasnya Ibukota kian berantakan layaknya kapal pecah, hal tersebut disebabkan oleh tidak terkontrolnya jumlah pedagang kaki lima yang berdagang di bahu jalan. Jujur saja niat usaha yang mereka miliki Penulis nilai baik, akan tetapi ketika niat tersebut justru mengganggu kenyamanan lingkungan disekitarnya tak terkecuali penduduk setempat maka menjadi masalah baru.

Semakin banyaknya pedagang kaki lima ditenggarai oleh bentuk pembiaran yang dilakukan oleh pemerintahan Ibukota khususnya para aparatur pemerintah yang menjabat di Kecamatan maupun Kelurahan, hal ini semakin diperparah dengan banyaknya oknum dan ormas yang ikut bermain didalamnya. Alhasil penduduk setempat tidak berkutik hanya dapat melihat lingkungan sekitar carut marut akibat prilaku preman jalanan.

Adanya perubahan mental yang Ahok ciptakan memang berpengaruh kepada kinerja para bawahannya, tetapi sayangnya keberanian Ahok tidak turun kepada mereka. Para bawahannya yang berada di Kelurahan maupun Kecamatan bekerja hanya karena takut hilang pekerjaan dan ABS (Asal Bos Senang), sedangkan melawan prilaku premanisme di jalan mereka terbelakang. Hanya dapat duduk dibelakang meja dan tidak banyak melakukan perubahan untuk kebaikan lingkungan disekitar, acuh tidak perduli hanya menanti intruksi dan ciut oleh arogansi ormas yang gemar mematok lahan sebagai wilayah kekuasaan.

Jakarta kini kota emas bagi para preman berkedok ormas, mereka seperti tidak mampu dilawan karena peran oknum-oknum aparat dibelakangnya. Lalu sampai kapan mereka akan terus dibiarkan, kapan Jakarta akan terlihat tertib dan nyaman?

Siapa pun yang menjadi Gubernur DKI 1 periode berikutnya harus mampu menyelesaikan permasalahan premanisme yang semakin akut dari tahun ke tahunnya, Jakarta harus berubah kearah lebih baik bukan hanya sekedar mimpi disiang bolong. Keinginan Jakarta yang tertib dan nyaman juga perlu diikuti oleh kesadaran dan keperdulian masyarakatnya terhadap lingkungan sekitar, selama masyarakat acuh dan kerjanya hanya menuntut maka mau Jakarta bergonta ganti Gubernur berkali-kalipun akan percuma. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline