Pujangga bermuka dua apa kabarmu?
Kukira kau sudah pergi meninggalkan tanah kelahiranmu ini.
Sekilas tampaknya penyakitmu belum sembuh dan kembali kambuh.
Masih saja berusaha mempengaruhi dan tidak berupaya mawas diri.
Kau gores pena berisikan sayatan luka.
Namun kau samar dengan penuh cita.
Kau kemas bagai dongeng indah menemani tidur.
Tetapi kekecewaan dan rasa sakit hatimu tetap terbaca.
Pujangga bermuka dua sebenarnya apa mau mu?
Tidak puaskah kamu dengan tanah kelahiranmu ini?
Tidak adakah lagi yang bisa kau bagikan?