Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

Presidenku Bukanlah Manusia Kasat Mata

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohon maaf sebelumnya artikel ini bukan bermaksud mendiskreditkan pihak manapun mengenai apa yang terjadi kemarin prihal penangkapan BW wakil ketua KPK oleh Bareskrim Polri, Penulis tidak sama sekali memihak disini biarkan segala sesuatunya berjalan sesuai hukum yang berlaku. Namun ada yang menurut Penulis menarik ketika mengamati layar kaca televisi dan tanggapan nitizen yang mempertanyakan dimana Presiden?

Apakah Presiden Republik Indonesia ini kasat mata? Penulis rasa tidak, tepat pada Jum'at siang Presiden pun segera memanggil kedua pihak baik KPK dan Polri serta beberapa pejabat negara untuk menghadap Presiden di Istana Bogor. Setelah pertemuan berlangsung Presiden Jokowi segera menggelar konferensi pers guna menanggapi permasalahan yang terjadi dimana Presiden mengutarakan agar kedua institusi tetap menjalankan tugasnya masing-masing dan menghindari terjadinya gesekan diantara keduanya dan beliau serta merta menegaskan agar proses hukum harus objektif sesuai dengan aturan perundang-undangan yang ada.

Dari sudut pandang Penulis, jelas Presiden hadir dihadapan warganya lalu mengapa dipertanyakan. Hal yang perlu masyarakat mengerti disini ialah bahwa ketika peran sebagai Presiden diminta untuk menjadi penengah dan penyelesai masalah atau pemberi solusi janganlah selalu dianggap sebagai sosok yang diharapkan untuk memenangkan salah satu pihak. Indonesia adalah negara demokratis bukanlah otoriter layaknya pemimpin berhak ikut campur mengurus perkara yang dipersoalkan. Jika saja sebagai pemimpin bersifat otoriter dan keputusannya salah maka bisa diperkirakan permasalahan yang dihadapi jauh lebih besar kedepannya. Jadi Penulis kira sudah tepat apa yang Presiden Jokowi lakukan, apa yang terjadi antara Polri dan KPK ini dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik diantara keduanya.

Kemudian menanggapi apa yang terjadi kemarin hari sebagai masyarakat harus bijak dalam menanggapi kalimat praduga tidak bersalah, jika kita selaku pihak yang benar untuk apa takut, untuk apa panik, dan cemas akan apa yang belum terjadi. Selayaknya masyarakat percaya hukum adil dan dapat ditegakkan maka patut dipertanyakan justru pada saat itu masyarakat sedang bimbang dengan hukum yang ada di negeri ini menjadi suatu hal yang patut kita renungkan bersama. Kebenaran dan keadilan perlu direalisasikan bukan hanya disorak-sorakkan diam tanpa melakukan apa-apa. Polri dan KPK merupakan salah satu diantara berbagai institusi yang penting bagi negeri ini, jika salah satu tidak dapat menopang dengan benar negara ini tentu akan fatal dan berdampak keseluruhan (dirasakan oleh setiap individu). Jika kejadian ini adalah sebuah pembelajaran maka sangatlah mahal harganya karena nasib masa depan (generasi) bangsa yang dipertaruhkan, semoga ada hikmah didalamnya untuk Indonesia yang lebih baik kedepannya. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline