Lihat ke Halaman Asli

Reno Dwiheryana

TERVERIFIKASI

Blogger/Content Creator

#KoinUntukAustralia Janganlah di Dramatisir

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanggapi prihal gerakan koin untuk Australia, Penulis disini menyampaikan pendapat pribadi bahwa aksi tersebut tidaklah diperlukan. Jika gerakan itu sebagai bentuk protes dalam artian agar menjaga martabat negara dikarenakan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengungkitnya maka kiranya gerakan ini jangan dibesar-besarkan atau di dramatisir. Ada hal penting yang perlu dalam menanggapi suatu peristiwa yaitu dengan lebih dahulu mengamatinya, karena mengenai pernyataan itu pun menurut Penulis sudah selesai karena telah dijelaskan baik melalui komunikasi Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kepada Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla serta klarifikasi langsung oleh Perdana Menteri Australian Tony Abbott sendiri.

Menghadapi permasalahan ini diperlukan kepala dingin dalam merespon, apalagi menyangkut diplomasi antar negara selayaknya sesama manusia saling membutuhkan. Terkait apa yang pemerintah Australia telah kemukakan seperti apa yang Penulis tuliskan sebelumnya Indonesia harus memaklumi bahwa mereka (Australia) tidak mengerti dengan apa yang Indonesia sedang hadapi yaitu "darurat narkoba". Cakupan sebuah negara termasuk warga-warganya, jangan hanya dikarenakan luapan emosi sebagian kelompok langsung beramai-ramai kita membuat aksi yang kurang lebih sama dengan wacana pemerintah Australia memboikot Bali maka tidak ada bedanya negara ini dengan mereka.

Gerakan koin untuk Australia tidak akan menyelesaikan masalah, malah yang ada memungkinkan respon negatif terhadap Indonesia yang seolah merasa besar diri dan tidak tahu berterima kasih dengan adanya bantuan tersebut saat tragedi Tsunami. Fakta sejarah bahwa saat tragedi Tsunami Indonesia dibantu oleh dunia internasional tidak bisa dibantah maupun disangkal dan apabila pernyataan pribadi dari pemerintah Australia menggunakan bantuan itu maka kita pribadi wajib bijak dalam menanggapinya, bukan malah dengan membuat gerakan tandingan. Permasalahan diplomasi bukanlah pertandingan mencari siapa yang menang dan siapa yang paling benar maupun yang salah. Diplomasi adalah wujud bentuk dari komunikasi agar satu dengan yang lain saling mengerti, ibarat hidup bertetangga dimana kita menjaga hubungan baik dikarenakan sewaktu-waktu tidak diketahui kapannya Indonesia membutuhkan bantuan negara lain.

Penulis berpendapat seharusnya perlunya himbauan oleh pemerintah Indonesia agar warganya maupun media lokal tidak larut akan emosi terhadap situasi yang berkembang. Cermati terlebih dahulu, jikalau mendukung akan apa yang pemerintah Indonesia lakukan prihal eksekusi hukuman mati maka lakukan dengan cara yang toleran, semisalkan warga Indonesia dengan aksi nyata memberantas narkoba maupun media dengan mengekspos dampak-dampak yang diakibatkan narkoba kepada negara ini dan Penulis kira cara tersebut jauh lebih baik. Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut timbul rasa prihatin berikut pemahaman apa yang sedang Indonesia alami, bukan hanya pihak Australia namun juga dunia internasional. Sehingga dengan begitu diharapkan pula lahirnya dukungan untuk bersama-sama memerangi narkoba. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Artikel terkait :

Sinetronisasi Negeri Kanguru

Tragedi Tsunami yang Kini Terusik oleh "Bali Nine"

Galaunya Negeri Kanguru

Eksekusi Hukuman Mati Indonesia yang Membuat Heboh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline