Berbicara mengenai energi positif, yang pertama kali terlintas di benak saya adalah interaksi saya dengan ketiga ekor anjing saya. Mereka adalah Regen, Nancy dan Milky. Regen merupakan anjing mongreal yang saya dapatkan cuma-cuma dari kerabat yang berkerja di perternakan. Sementara Nancy adalah anjing liar yang memiliki fisik seperti anjing-anjing ras yaitu berbulu medium dan tebal.
Ayah saya membawa pulang Nancy dari pabrik tempat ia bekerja. Katanya Nancy kecil sering mendapatkan penyiksaan ketika berada di kawasan pabrik. Alasannya sepele, Nancy mengacak-acak tempat sampah untuk mencari makanan dan petugas pabrik tidak menyukai hal itu. Terakhir ada Milky, anjing super berisik, anak dari Regen dan Nancy.
Jujur saja, sebelum memiliki anjing saya sering kali merasa kesepian. Hal ini karena diri saya yang selalu kesulitan untuk bersosialisasi dengan orang baru. Sifat saya yang mudah marah juga menambah sedikitnya orang-orang yang mau berurusan dengan saya.
Keberadaan Regencymi-lah, julukan saya untuk ketiga anjing saya, yang perlahan-lahan merubah hidup dan sifat saya meskipun tidak 100% berhasil. Memang sudah banyak studi yang membahas mengenai energi positif yang bisa disalurkan anjing kepada manusia. Terlepas dari studi itu, disini saya hanya ingin membagikan kisah saya. Kisah yang saya alami secara pribadi setelah kehadiran Regencymi di kehidupan saya yang sederhana ini.
- Berkurangnya rasa sepi.
Ini adalah energi positif pertama yang saya rasakan. Kehadiran mereka bertiga dengan karakternya masing-masing mampu membuat saya untuk tersenyum. Apalagi ketika saya kembali ke rumah setelah pulang kuliah.
Sambutan yang mereka berikan begitu menyentuh hati saya. Mereka melompat, menjilat, berlarian, dan menyerbu tubuh saya seolah-olah saya adalah sosok yang paling mereka rindukan.
Jujur, belum pernah ada manusia manapun yang pernah menyambut kedatangan saya dengan sebegitu antusiasnya, meskipun itu orang-orang terdekat saya sendiri. Sambutan yang demikian membuat saya selalu merasa senang karena saya tau, sebagaimana pun hal buruk yang terjadi kepada saya di luar rumah, akan selalu ada Regencymi yang menanti kedatangan saya untuk memberikan sambutan terbaik mereka.
- Saya belajar untuk tidak mudah marah.
Masalah kotoran dan merusak barang atau menggigit barang-barang saya adalah hal yang paling sering membuat saya emosi pada awalnya. Apalagi ketika Regencymi masih menjadi anak-anak anjing (puppy) yang gemar menggigit. Tidak terhitung berapa banyak barang yang rusak karena ulah mereka. Mulai dari sepatu, puluhan pulpen, sofa, baju dan lainnya. Ditambah lagi dengan masalah kotoran, karena memang saya belum mampu mengajari mereka untuk buang air di toilet.
Pada awalnya, emosi saya terpancing dan saya tidak segan-segan untuk memukul mereka. Namun, lama kelamaan saya menyadari bahwa tindakan mereka yang sembarangan buang kotoran bukan salah mereka tetapi saya sebagai pemiliknya.