Lihat ke Halaman Asli

Shanop Joshua

Mahasiswa

KKN _ Tematik Undip Sukses Menggelar Kesenian Kuda Lumping

Diperbarui: 5 Juni 2022   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para penari yang masuk pada sesi 1 dan sesi 2 tarian. (Dokpri)

Tim KKN Universitas Diponegoro yang terdiri dari berbagai macam fakultas, sukses mengadakan acarapagelaran kuda lumping yang bertempat di Lapangan Bumi Rejo pada tanggal 15 Mei 2022. 

Acara tersebut dihadiri Camat Banyumanik dan Lurah Pudakpayung beserta Ketua RT dan RW setempat. Acara berlangsung sangat meriah dan diperkirakan sekitar 1000 orang menghadiri acara kesenian Pagelaran Kuda Lumping tersebut.

Tim KKN Universitas Diponegoro menggandeng Kelurahan Pudakpayung dan UMKM Pudakpayung untuk memeriahkan acara tersebut dimana terdapat vaksinasi booster.. Tak lupa pula turut mengundang Walikota Semarang, namun karena ada keperluan lain, beliau berhalangan untuk hadir.

Kata sambutan yang diberikan dari DPL(Dewan Pembimbing Lapangan) KKN-Tematik Kesenian Kuda Lumping 2022 oleh Bpk. Triyono, SH., M.Kn. (Dokpri)

Acara Pagelaran Kesenian Kuda lumping mengundang KesenianWahyu Sekar Ngremboko sebagai bintang tamu. Pagelaran Kesenian Kuda Lumping tersebut dimulai dari pukul 13.00 sampai 17.30. Pagelaran kuda lumping tersebut dibagi menjadi 4 sesi tarian. Setiap sesi berlangsung antara 25 menit - 40 menit, yang mana setiap sesi tarian yang selesai terdapat sesi hiburan. Pada setiap sesi tarian memiliki tema serta artinya masing-masing, serta terdapat sesi puncak tarian yang mana terdapat unsur mistis daripada sesi yang telah ditentukan, adanya penari yang kesurupan, menambah minat serta antusias penonton untuk melihatnya lebih dekat. 

Dokpri

Terwujudnya acara pagelaran kesenian yang bertujuan untuk lebih melestarikan kesenian terutama kesenian kuda lumping. (Dokpri)

Secara umum, acara ini berjalan dengan kondusif, tidak adanya gangguan selama acara pagelaran berlangsung, serta, untuk kedepannya disamping dari tersedianya fasilitas yang cukup terpenuhi dari pihak panitia acara pagelaran terlebih untuk kebersihan dalam pembuangan sampah, karena kurangnya kesadaran penonton untuk membuang sampah pada tempatnya membuat Lapangan Bumi Rejo menjadi pemandangan yang kurang sedap untuk dilihat. 

Acara ini juga berjalan dengan lancar ditandai dengan kompaknya kerjasama dari berbagai pihak, serta diharapkan banyak acara terlebih pada acara pagelaran seni yang lebih mengenalkan lagi seni dan budaya yang ada di indonesia, juga mampu memperkenalkannya ke kancah internasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline