Bakso memang makanan rakyat yang digemari siapapun. Tapi jika Anda berusia di atas 35 tahun, apalagi jika Anda memiliki keluhan kesehatan seperti darah tinggi, jantung, kolesterol, diabetes, kanker/tumor , ataupun obesitas, maka bakso samasekali bukan makanan yang direkomendasikan untuk Anda. Mengapa ? Berikut alasan-alasannya :
1. Bakso sangat tinggi kandungan lemak jenuhnya. Lemak daging sapi senantiasa ditambahkan ke dalam kuah maupun adonan bakso sebagai pengempuk adonan. Gumpalan lemak sapi yang tidak laku di pasar , biasanya disisihkan dan dijual lebih murah kepada para tukang bakso.
2. Bakso mengandung MSG dalam dosis tinggi. Selain yang ditambahkan ke dalam mangkuk pada saat diracik, MSG juga biasanya sudah ditambahkan ke dalam kuah bakso dan juga adonan bakso.
3. Bakso selalu disertai penambahan saus kualitas rendah dan cuka sintetis. Saos sejenis ini terbuat dari bahan-bahan kualitas rendah seperti pepaya, kentang dan tomat yang sudah mulai membusuk. Bahan-bahan seperti ini akan sulit dicerna dan bisa mengendap di lambung ataupun usus.
4. Bahan-bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam adonan bakso sebagai pengenyal, anti oksidan ataupun pengawet untuk alasan ekonomi seringkali ditambahkan secara berlebihan ke dalam adonan bakso.
5. Secara keseluruhan Bakso bersifat asam dan panas bagi tubuh. Keluhan kesehatan yang sering terjadi setelah mengkonsumsi bakso adalah : pusing dan haus berlebihan (Chinese Restaurant Syndrome), radang tenggorokan, nyeri di daerah leher, nyeri lambung dan panas dalam.
Tapi cukupkah alasan-alasan di atas membuat Anda berhenti mengkonsumsi bakso ?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI