Lihat ke Halaman Asli

SANJAYA LTS

S1 Kehutanan IPB Angkatan 14

Bapak Can Sing Ming (Tono), 63 Tahun, Tukang Becak Kartini Kota Bekasi

Diperbarui: 28 September 2023   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Dok Pribadi

Kehidupan tidak seindah yang diimpikan Bapak Tono. Dia telah menarik becak kurang lebih 40 tahun dan paling lama menetap di Bekasi selama 30 tahun. Dari rambutnya belum beruban sampai memutih semua dan gigi dari masih utuh sampai ompong semua. Tapi yang tidak berubah seakan-akan adalah perjalanan hidupnya tetap saja narik becak. Hidup ini tetap di syukurinya dengan berbagai keterbatasan.

Walaupun dia menarik becak, tapi dia masih punya mimpi, yaitu agar putri yang paling kecil, bernama Fitri, selesai kuliah dan mempunyai pekerjaan. 

Menarik becak ditengah kota Bekasi atau di komplek perumahan tidak seramai waktu dulu katanya, "Sekarang menarik becak paling dapat 1 tarik atau 3 tarikan, satu tarikan dibayar 10 ribu atau 15 ribu. Dan sekarang, becak tambah banyak tapi tarikan tambah sepi. Semua memang sudah jamannya, becak kalah sama ojek online dan sepeda motor. Jadi keadaan ekonomi sekarang makin sulit.", cerita Pak Tono.

Mau berubah nasib jadi kuli bangunan sudah tak mungkin, disamping sudah umur, tenaga sudah tidak kuat dan fisik sudah tak mendukung. Mau tidak mau, narik becak dia tekunin sampai badan ini tak kuat lagi mengayuh pedal becak.

Yang lebih hebat lagi, Bapak Can Sing Ming ini bisa bahasa Mandarin.
Ini sepenggal percakapan dengan Si Hong:
Si Hong: Ni hao? (Apa kabar?)
Can S M: Hen hao. (Sangat baik)
SI Hong: Xiansheng, ni xing shenme? (Bapak namanya siapa?)
Can S M: Wo xing Can, mingzi  jiao Tono. (Saya marga Can, dipanggil Tono)
Si Hong: Tono, jin nian ji sui? (Tono tahun ini umur berapa?)
Can S M: Wo jin nian liu shi san. (Tahun ini, saya umur 63 tahun)
Si Hong: Tono, ni zuo shenme gongzuo? (Tono, kamu kerja apa?)
Can S M: Wo shi sanlun che. (Saya adalah penarik becak)
                 
Si Hong rasanya harus belajar lagi nih bahasa mandarin. Ternyata Pak Tono lahir di Palembang, masih ada keturunan Hokkian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline