Lihat ke Halaman Asli

Kebingungan Berujung Pilihan yang Tepat

Diperbarui: 9 Desember 2023   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama saya Sanjana Rafa Sasikirana saya dari sekolah Smk Penerbangan yang berbasis seperti sekolah STM,lalu saya Ketika lulus sekolah saya ingin melanjutkan di perguruan tinggi,tetapi saya bingung saya ingin memilih perguruan tinggi yang mana saya berminat di Universitas Negeri Surabaya sedangkan ibu saya menginginkan bahwa anaknya daftar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, tetapi saya bingung jika mengikutti permintaan ibu saya yang disuruh mendaftar di perguruan tinggi islami(UIN).  

Dengan saya yang kurang dalam pelajaran yang berbasis agama,saya takut jika saya daftar ke perguruan tinggi berbasis agama,dengan itu saya memutuskan bahwa saya akan mendaftar di perguruan tinggi universitas negeri Surabaya, tetapi berjalannya waktu tiba-tiba ibu saya mengatakan jika tidak diperbolehkan mendaftar ke universitas negeri surabaya dikarenakan jarak tempuh antara rumah dengan perguruan tinggi tersebut sangat jauh dan dengan itu ibu saya khawatir apabila saya keterima di perguruan tinggi tersebut. Tetapi saya tetap kekeh meminta untuk daftar ke universitas negeri Surabaya karena universitas tersebut merupakan universitas yang saya impikan. 

Dengan berjalannya waktu saya tiba-tiba bingung dan saya bercerita juga serta meminta saran kepada guru saya dengan memilih antara kedua  perguruan tinggi lalu guru saya memberi saran bahwa saya harus mengikutti kemauan ibu saya karena dengan saran atau kemauan dari ibu pasti itulah yang terbaik dan dengan universitas yang diinginkan ibu saya yang berbasis agama islam akan membantu saya lebih faham yang berhubungan dengan agama islam. Lalu saya memutuskan dan berbicara kepada ibu saya bahwa saya ingin menurutti perguruan tinggi yang diinginkan oleh ibu saya. 

Kemudian pada hari H- pendaftaran saya kecewa karena prodi yang saya minatti yaitu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah tidak terdaftar pada pendaftaran tersebut, lalu saya tidak mendaftar bagian pendaftaran SPMB karena jika saya asal-asal an memilih prodi akan berdampak yang tidak menikmati di masa perkuliahan kita sehingga dapat membuang-buang waktu. Lalu saya diberi tahu bahwa ada jalur pendaftaran yang dinamakan span-ptkin dan saya mencoba mendaftar pada jalur itu tetapi pada H- pengumuman ada rasa kecewa karena saya tidak keterima pada jalur tersebut.

 Dan saya sempat menyerah dan akan mendaftar perguruan tinggi ditahun sebelumnya tetapi ibu saya yang selalu memberi semangat kepada saya dan mengatakan bahwa pasti ada jalur lainnya,dengan itu saya langsung mencari info ternyata ada jalur yang terakhir pada pendaftaran perguruan tinggi yaitu jalu mandiri dengan berjalannya waktu saya telah mendaftar pada jalur tersebut dan pada akhirnya H-pengumuman saya keterima di Universitas negeri sunan ampel Surabaya dengan prodi yang saya inginkan yaitu Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah,saya sangat senang sekali selama ini tidak sia-sia untuk mencoba semua jalur-jalur. Lalu hari demi hari ada pertemuan tehnical meeting Bersama kakak tingkat untuk pengenalan budaya akademik kemahasiswaan (PBAK),di tehnical meeting pada saat itu sangat ramah untuk kakak tingkatnya dan seru karena mempunyai teman-teman baru yang sama prodinya. Dan singkatnya waktu setelah pbak yaitu telah masuknya perkuliahan,disitu saya seperti membuka kehidupan baru karena dengan memiliki teman yang baru dan suasana baru. 

Saya sedikit terkejut dengan mata kuliah diperkuliahan ini karena mata kuliahnya benar-benar mengenai agama sedangkan saya sama sekali tidak pernah belajar atau mempelajari pelajaran tersebut. Dan terkejutnya lagi diperkuliahan ini ada kelas intensive yaitu intensive Bahasa arab dan intensive Bahasa inggris jujur saja saya takut dengan intensive Bahasa arab dan saya selalu berkecil hati karena semua teman saya pada mengerti dengan Bahasa arab sedangkan saya sama sekali tidak mengerti,sampainya saya dirumah saya nangis dan curhat ke ibu saya bahwa saya tidak bisa melanjutkan perkuliahan ini karena saya takut tidak menegrti semua sama mata kuliahnya,tetapi ibu saya tidak putus untuk memberi semangat kepada saya karena yang ibu saya katakan yaitu "ini awal bukan akhir dan kamu pasti bisa melaluinya" dengan kata-kata yang ibu saya katakan saya langsung bersemangat lagi dan saya yakin saya bisa melaluinya. 

Lalu pada mata kuliah studi hadist saya kurang sedikit faham karena saya tidak pernah mempelajari ilmu hadist pada sebelumnya, tetapi saya orangnya yang selalu ingin tahu maka saya terus mencari apa sih ilmu hadist itu,dan ternyata ilmu hadist itu merupakan dasar bagi ajaran islam yang merupakan syariat islam dan sebagai sumber kedua setelah Al-Qur'an.

 Dan ada juga hal menarik yang terdapat pada hadist yaitu "Tidaklah suatu kegalauan, kesedihan, kebimbangan, kekalutan yang menimpa seorang mukmin atau bahkan tertusuk duri sekalipun, melainkan karenanya Allah akan menggugurkan dosa-dosanya."(HR Bukhari dan Muslim). Bahwa jangan takut atau jangan bimbang untuk mengambil keputusan yang terbaik seperti saya yang awalnya takut untuk memilih universitas islami, karena jika tidak di lawan ketakutan itu maka akan menimbulkan keraguan terus menerus. Dan kita harus yakin untuk mengambil keputusan meskipun awalnya ragu karena ada juga kaidah fiqih yang berbunyi "Yakin tidak bisa dikalahkan dengan keraguan"yaitu yang maksudnya jika seseorang bingung dan ragu akan suatu hal, maka ia bisa kembali kepada apa yang ia yakini. 

Seperti yang saya awal ragu dengan memilih perguruan tinggi berbasis islami dengan saya yang kurang paham dengan mempelajari agama tetapi disisi lain saya mencoba untuk belajar perlahan dan saya yakin bahwa keputusan saya memilih perguruan tinggi yang saya ambil ini bahwa itu yang terbaik. Dan tinggalkan keraguan itu karena Hadits ini menjelaskan bahwa sudah menjadi kewajaran bahwa kadang kala manusia bisa merasa ragu. Akan tetapi, atas setiap keraguan pasti ada rasa yakin di baliknya. Karena itu, pada saat rasa ragu muncul, akan lebih baik jika keraguan tersebut ditinggalkan dan hanya mengambil atau melakukan sesuatu yang diyakini saja. Dan yakinlah karena keyakinan itu menimbulkan ketenangan apabila saat seseorang yang masih merasa ragu, maka dirinya akan diliputi dengan kecemasan dan rasa khawatir. Sedangkan jika mengambil sesuatu yang diyakini akan membuat perasaan menjadi lebih tenang dan nyaman. Karena ketika kita sedang dihadapkan pada dua pilihan, maka mengambil pilihan yang lebih menenangkan adalah lebih utama. Hal ini juga menunjukkan bahwa Islam menghendaki kemudahan pada umatnya. Dengan ini menurut pengalaman dan atas keraguan saya alangkah baik nya ketika kita dihadapkan dengan 2 pilihan Yang mana berhubungan antara duniawi dan akhirat tentunya kita harus mendahulukan akhirat atau berbasis islami karena tujuan hidup kita hanya untuk akhirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline