Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Komunikasi Terapeutik dalam Proses Konseling. Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

Diperbarui: 31 Juli 2024   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi antara dua pihak ataupun lebih. Komunikasi yang dilakukan bisa bersifat menyembuhkan atau justru malah menimbulkan penyakit. Seorang konselor harus memiliki ketrampilan komunikasi yang baik dan bersifat menyembuhkan. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai komunikasi terapeutik.

Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Stuart, 1998)

Tujuan komunikasi terapeutik :

1.Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri.

2.Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi.

3.Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai.

4.Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis.

Ciri-ciri pribadi terapeutik :

1.Congruence

“Menunjukkan diri sendiri” sebagaimana adanya dan yang sesungguhnya, berpenampilan secara terus terang, ada kesesuaian antara apa yang dikomunikasikan secara verbal dengan yang non verbal.

2.Unconditional positive regard

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline