Halo, calon Forecaster muda!
Sebelumnya, kita sudah mengupas tuntas terkait Peralatan Meteorologi yang umum digunakan di Stasiun BMKG maupun bandara. Sekarang, kita akan membahas Peralatan Meteorologi yang gak kalah keren, yaitu Peralatan Meteorologi Maritim.
Indonesia merupakan negara Maritim. Wilayah Indonesia terdiri atas 70% lautan dengan garis pantai lebih dari seratus ribu kilometer. Dalam pidatonya pada National Maritime Convention tahun 1963, Presiden Soekarno mengatakan bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, maka Indonesia harus dapat menguasai lautan.
Nah, kalau sudah dikuasai, harus dijaga dong. Lautan merupakan alam yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian. Fenomena cuaca ekstrem seperti topan, badai, gelombang tinggi, dan kabut tebal adalah beberapa contoh ancaman yang dapat mengintai para pelaut di lautan. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang perubahan cuaca yang terjadi di laut, kapal-kapal dan awaknya berisiko mengalami kecelakaan yang serius.
Inilah mengapa ilmu Meteorologi Maritim sangat penting. Dengan pengetahuan tentang bagaimana cuaca berkembang di laut, para pelaut dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat, menghindari wilayah-wilayah berbahaya, dan mengamankan kapal mereka serta nyawa mereka. Ilmu Meteorologi Maritim juga memiliki peran kunci dalam navigasi laut modern. Para navigator dan kapten kapal bergantung pada prakiraan cuaca yang akurat untuk merencanakan rute perjalanan yang aman dan efisien. Mereka menggunakan data cuaca untuk menghindari jalur badai atau untuk memanfaatkan angin dan arus yang menguntungkan. Selain itu, ketika situasi darurat muncul di laut, seperti pencarian dan penyelamatan, ilmu Meteorologi Maritim menjadi alat penting dalam upaya penyelamatan dan pemulihan.
Peralatan yang akan kita bahas kali ini adalah Handheld Anemometer. Yakni, alat pengukur kecepatan angin dengan tingkat akurasi yang tinggi dan mampu menunjukkan pembacaan pada skala analog. Bentuknya mirip dengan pena besar yang dilengkapi dengan baling-baling kecil di ujungnya.
Prinsip dasar kerja Handheld Anemometer didasarkan pada hukum fisika bahwa kecepatan angin akan memengaruhi gerakan baling-baling atau kincir angin di alat tersebut. Ketika angin mengalir ke dalam alat melalui lubang yang ada, baling-baling akan mulai berputar. Kecepatan putaran baling-baling ini kemudian diukur dan dikonversi menjadi pembacaan kecepatan angin dalam unit yang sesuai seperti knot, meter per detik (m/s) atau mil per jam (mph).
Biarpun bentuknya sederhana, Handheld Anemometer memiliki peran yang sangat penting. Kapal-kapal laut dan stasiun Meteorologi Maritim menggunakan alat ini untuk mengukur kecepatan angin di lautan. Informasi tentang kecepatan angin ini membantu para pelaut memahami kondisi cuaca saat mereka berlayar. Selain itu, data kecepatan angin ini juga dapat digunakan untuk memprediksi cuaca buruk, topan, dan badai laut yang dapat memengaruhi navigasi dan keselamatan kapal.