Lihat ke Halaman Asli

Sania Isma

Mahasiswa

Inovasi Biogenik Nanosilika dari Limbah Pertanian dengan Prinsip Produksi Ramah Lingkungan

Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bonggol jagung, salah satu limbah pertanian yang mencapai 5.7 juta ton pertahun di Indonesia (dokpri)

Tahukah anda ? Setiap tahunnya Indonesia menghasilkan limbah pertanian hingga 998 juta ton dan diprediksi terus mengalami peningkatan. Limbah-limbah ini umumnya akan dibakar, dan pembakaran ini tanpa sadar akan menyebabkan kenaikan tingkat polusi dan gas berbahaya serta kerugian ekonomi.

Berawal dari keresahan tersebut, empat mahasiswa asal Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya melahirkan sebuah inovasi dalam memanfaatkan limbah pertanian yang diolah sebagai bahan baku produksi nanosilika  berbasis zero waste production. Keempat mahasiswa itu, yakni Rafiq Usdiqa Maulana, Sania Isma Yanti, Riyanti Zhafirah Makrudi, dan Arshelya Diva Atria Putri.

Rafiq, dkk (dokpri)

Penelitian mengenai penggunaan biomassa limbah sebagai bahan baku produksi silika sebenarnya sudah ada. Akan tetapi, proses produksi yang dilakukan untuk masih menghasilkan limbah sisa produksi.

Oleh sebab itu, Rafiq dan tim mencoba memaksimalkan potensi limbah pertanian seperti sekam, jerami, bonggol jagung, dan kulit kacang dengan metode ekstraksi bertahap sol-gel dan mengolah limbah sisa produksinya menjadi pupuk cair.

"Proses produksi silika sebagian besar dilakukan secara kimiawi, Namun metode ini menghasilkan limbah sisa produksi yang besar dan bersifat asam yang berbahaya, sehingga kami melakukan modifikasi", ucap Rafiq selaku perwakilan tim.

Dia mengaku, proses produksi sol gel biasa tidak menyelesaikan permasalahan limbah yang ada karena masih menghasilkan secondary waste.

"Jadi, metode pengolahan limbah sisa produksi dengan KOH yang kami kembangkan dapat menetralkan limbah cair produksi dan berpotensi menjadi pupuk cair," ujarnya.

Adanya metode produksi nanosilika berbasis zerowaste ini dapat memaksimalkan potensi produksi biogenik  nanosilika dari limbah pertanian serta berpotensi sebagai sumber ekonomi baru.

"Kami berharap inovasi ini dapat menjadi alternatif solusi untuk memaksimalkan pengolahan biomasa limbah pertanian di Indonesia sebagai sumber ekonomi masyarakat. Penerapan metode ini sangat potensial untuk di scale-up, sehingga kami sangat terbuka untuk diskusi maupun kerjasama dengan pihak terkait,"tukas dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline