Lihat ke Halaman Asli

"A Letter To Allah"

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"A Letter To Allah"

Ya.. Rahman. Ya... Rahim Ya... Hayyun. Ya Koyyum....

Segala bentuk puji hanya tertuju kepada-Mu

Aku disini terpaku sambil bertafakur betapa besar nikmat-Mu

Aku disini mengucapkan Rasya Syukur dengan amat terdalam

Jika air mata ini kuhabiskan untuk menebus semua nikmatmu

Sampai keringpun takkan terbalaskan

Tuhan terimaksih telah menumbuhkan cinta pada hatiku Untuk-Mu.

Setelah melewati derai kehidupan

Disini aku sadar bahwa cinta-Mu adalah puncak segala cinta.

Sehingga hatiku mampu menukil madah

Tuhan riangku, rinduku hanya untuk-Mu

Hari-hari ku hampa tanpa cinta-Mu

Tuhan hiasi hidupku dengan cinta-Mu

Agar aku tidak terpedaya dengan Dunia yang pana.

Tuhan Aku terlahir karena cinta-Mu.

Dan jadikan nafas trakhirku menyebut asma-Mu.

Sungguh diriku lemah tak berdaya tanpa cinta-Mu.

Engkaulah yang maha cinta, tidak ada cinta sejati kecuali cinta-Mu.

Cahaya cintamu takkan bisa ukir karena begitu sangat indah.

Tuhan, leburkan aku dalam cinta-Mu.

Tuhan pertemukan aku dengan-Mu

Betama aku merindukan-Mu dan merindukan kakasih-Mu Rasulullah saw.

__ Sania Dasopang __

Yogyakarta, 09/12/2013 : 03.15

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline