Lihat ke Halaman Asli

Calon Legislatif Menang Tapi "Kalah" Setelah Menjadi Anggota Dewan

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menghitung hari " sesuai lagu yang pernah dipopulerkan Krisdayanti. Hanya menghitung hari untuk penentuan suara Calon Legislatif ( Caleg), DPRD baik Kabupaten/ Kota, DPRD Provinsi dan DPR RI. Mereka yang sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan matang dan berencana, harus menyadari, bahwa semua usaha harus didukung dengan doa. Apapun hasilnya, yang jelas, masyarakat menanti final keputusan KPUD dan KPU Pusat.

Kembali pada pribadi Caleg yang bersangkutan, sudah pasti ada yang meraup suara yang besar, yang dapat mengusung duduk di Dewan. Sudah pasti, diantara yang menang, ada yang kalah. Kalah dalam 2 (dua) versi pula. 1. Kalah karena tidak mendapatkan suara, padahal sudah menghabiskan banyak dana, waktu dan pikiran, dan 2. kalah dalam arti, tidak menghabiskan dana signifikan, tidak menguras waktu dan pikiran. Kalau kalah dalam versi 1, sudah pasti, Caleg tsb, akan uring-uringan, kecewa dan penuh sesalan, yang kadang kala tidak berkesudahan, dan ada yang menimbulkan dendam untuk Pemilu 5 tahun yang akan datang, karena menganggap semua pekerjaan yang dilakukan sis-sia. kalau kalah dalam versi ke 2, Caleg ybs, akan menghadapi dengan senyum miris dan bersyukur, tidak terbawa arus dengan menghabiskan dana jor0joran.

Mereka yang menang, juga akan menerima kemenangan dengan 2 versi juga. Pertama menang, karena sudah berusaha semaksimal mungkin, dan siap dalam menghadapi kehidupan yang baru di arena perpolitikan dalam Parlemen, dengan mempersiapakan mental, kondisi fisik dan pemikiran yang jernih.

Kedua, kemenangan yang didapatkan, tetapi  dengan membawa masalah, yang harus diselesaikan nantinya, yakni, masalah terkait dengan janji yang pernah disampaikan pada konnsituen di Daerah Pemilihan ( Dapil) dan masalah terkait penggantian uang  yang telah dihabiskan untuk mendapatkan suara rakyat.

Sekarang, yang menjadi pertanyaan kita, seorang Caleg yang Menang dalam ajang pesta demokrasi, sudah berakhirkah perjuangannya? Kemenangan yang diperoleh belum tentu meraih kemenangan sejati, kalau di Parlemen nantinya Anggota legislatif tsb, hanya bersikap 5 D " Datang terlambat, Duduk manis, Dengar dengan mengotak atik HP,  Diam karena sibuk sms, dan berharap cepat pulang dengan membawa Duit" .

Anggota legislatif  (Aleg) yang bersikap seperti ini, adalah "Aleg yang kalah ", walaupun dia telah menang berjuang di pesta demokrasi Pemilihan Umum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline