Lihat ke Halaman Asli

Syamsidar Masse

SanGuru siap Belajar

Sang Mahkota yang Mengganas

Diperbarui: 20 Maret 2020   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Home scholling atau belajar dirumah saat ini telah berlangsung selama 5 hari sejak tanggal 16 Maret 2020. Efektif dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 Maret 2020. Kegiatan yang semestinya berlangsung adalah Ujian Nasional untuk jenjang SMK, dan dengan terpaksa di hentikan dan ditunda pelaksanaannya dalam waktu yang belum ditentukan.

Sayang seribu sayang sebenarnya, walaupun secara umum wilayah kami belum ada indikasi terdampak wabah, tetapi pemerintah provinsi telah mengambil keputusan dan diamini oleh server untuk mengofflinekan sistem Ujian. Hasilnya, akses ke website soal ujian tidak dapat terjnagkau. Akhirnya peserta ujian di pulangan dan diliburkan sementara.

Wabah, ya wabah ini yang secara signifikan menjangkau terlalu cepat dari negera satu ke negara lainnya. Awalnya santai saja, karena kemungkinan terjnagkit dna mewabah sangat tipis, ini kata pemerintah dan terkait. Hal ini disiarkan dna diekspos di semua media, baik televisi maupun media sosial.

Wabah, yang pertama kali dideteksi di negara Tiongkok, tepatnya kota Wuhan yang saat ini menurut berita sudah mulai pulih dan mampu ditangani dengan baik. DI Indonesia? Apakah sudah siap? Dan sudah memadai penanggulangan dan pencegahannya untuk seluruh kawasan yang mencapai ribuan pulau dan jutaan penduduk?

Wabah yang diberi nama Corona Virus Desease 2019 atau disingkat COVID 19. Dari namanya sangat cantik dan elegan, corona. Secara bahasa diartikan sebagai mahkota. Karena bentuk dan modelnya seperti mahkota yang digunakan oleh raja dan ratu. Bentuk bulat dengan kaki-kaki yang menyerupai wadah zamrud di mahkota kerajaan.

Secara umum virus memiliki bagian
1. Badan
2. Silia
3. Kaki atau jangkar
4. Inti

Badan virus membalut inti yang mengandung protein yang berbahaya bagi makhluk hidup lainnya atau organisme lain. Silia adalah rambut halus yang menyelimuti seluruh bagian badan virus yang berfungsi bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tentunya di tubuh inangnya.

Selain badan, silia dan inti, virus memiliki kaki yang berfungsi sebagai jangkar ketika sang virus telah menemukan inangnya yaitu makhluk hidup lainnya. Saat jangkar atau kaki virus melekat di organisme, mulai saat itulah badan virus terbelah dan mengeluarkan inti protein yang siap memakan dan berpindah ke induk semangnya.

Ketika tubuh sang inang tidka siap, maka akan menimbulkan reaksi beragam, tergantung dimana sang virus berkembang. Sang Mahkota akan cocok sekali hidup di bagian tenggorokan dan paru-paru sehingga, efek dari pecahnya badan inti virus menyebabkan gangguan pernapasan.

Ketika sang Mahkota telah menemukan dan cocok dengan induk senangnya dengan cepat dan segera akan berkembangbiak dan beranak pinak. Ketika daya Tampung tubuh inang tidak sanggup menampung jumlah virus setiap anak virus akan mencari inang baru.

Namun, jika sang induk semang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, dengan sekuat tenaga induk semang akan menghasilkan antibody dari sel darah putih untuk menyerang setiap makhluk asing yang memasuki tubuh. Dengan cepat akan bermutasi dan siap menyerang tempat-tempat yang ditempel oleh sang Mahkota.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline