Lihat ke Halaman Asli

Ini Dia Nasib Pasar Tradisional di Sleman DIY

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prihatin
Pedagang pasar tradisional pasar Kolombo Sleman Yogyakarta keberatan membayar uang sewa kios ukuran 3x3 m sebesar 35 juta rp . . .
Sesudah itu ratusan pedagang pasar tradisional Godean Sleman berdemo di DPRD Sleman kemudian masuk ke pendopo kantor Bupati Sleman.
Nasib pedagang pasar tradisional memang sangat memprihatinkan, selain harus bersaing antar sesama pedagang di dalam pasar, mereka juga harus bersaing dengan pedagang ya...ng datang belakangan dan menggelar dagangannya diluar pasar . . .
Belum lagi sekarang bermunculan toko modern Indomaret dan Alfamart yang sudah invasi sampai ke pelosok desa . . . Data yang ada di seluruh Sleman sudah berdiri 176 yang tadinya hanya 100 yang akan diberi izin . . . Itupun banyak yang melanggar Perbup bahwa jarak minimal dg pasar tradisional harus 500m, tapi kenyataannya banyak yang nempel spt di ; pasar Cebongan, ps.Jangkang, ps.Pakem, ps.Setan dan pasar2 lainnya . . . Keberadaan toko modern selain merugikan pedagang pasar tradisional juga mematikan toko kelontong tradisional milik pedagang kecil warga setempat . . .
Kembali ke masalah demo ke Dewan sampai masuk ke pendopo kantor Bupati harus dicermati secara komprehensif . . . Tidak hanya pedagang pasar Godean, tapi juga pedagang pasar Prambanan dan pasar Kolombo . . . Tidak menutup kemungkinan akan diikuti oleh pedagang2 pasar tradisional lainnya . . .
Pemkab tidak bijak kalau hanya mementingkan peningkatan PAD dari hasil uang perizinan dan retribusi, tanpa memikkirkan dan melakukan penertiban sesuai dengan peraturan yang berlaku . . . Pak Bupati diingatkan akan komitmennya terhadap keberpihakan kepada rakyat kecil . . .
Dewan tidak boleh berpangku tangan terhadap permasalahan tersebut, fungsi pengawasan harus dioptimalkan . . . Terlalu sering Kunker keluar daerah jelas akan melemahkan fungsi pengawasan . .
*diolah dari berbagai sumber - Pak Sudrajat - Tokoh Masyarakat Sleman




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline