Lihat ke Halaman Asli

Doa Tiga Hamba #3

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

3. Uda Sejarah

“Go, Mas sudah selesai,” aku menempelkan telapak tanganku yang dingin habis mandi ke pipinya. Tadi ia memintaku membangunkannya begitu aku selesai mandi. Ia mengerjap-ngerjapkan mata mencoba mengusir kantuk yang menggantung di kelopak matanya. Kuusapkan telapak tanganku ke rambutku yang basah lalu kutempelkan dikeningnya supaya hilang kantuknya. Rasanya senang saja punya kesempatan menggoda adikku.

Pagi ini kami ada kuliah yang sama. Dosen sama, ruangan sama, serta mata kuliah yang sama. Artinya aku mengulang mata kuliah ini. Aku ini senior yang harus belajar dengan mahasiswa dua tingkat di bawahku. Aku semester tujuh, Ego semester tiga.

Kadang-kadang aku geli memikirkan ini: Uda Sejarah. Uda Sejarah itu tidak beda dengan Abang Jakarta. Kalau di Jakarta ada Abang-None, di Sumatra Barat ada Uda-Uni. Biasanya orang memperoleh gelar itu karena berprestasi. Aku bermaksud mengolok-olok diriku sendiri dengan menyematkan gelar Uda Sejarah alias mahasiswa paling tua di jurusan Sejarah. Tetapi tentu saja tidak ada yang memanggilku dengan sebutan itu, adanya dalam pikiranku saja.

Bersambung...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline