Melihat dari situasi terkini antara kedua kubu tim sukses capres,sepertinya masing masing menunjukkan nafsu yang sama: HARUS MENANG
Bahkan salah satu kubu sudah memproklamirkan bahwa jagonya pasti menang dan sampai melakukan pesta selamatan akbar yang dibalut kata "ucapan syukur".Wow....sungguh dahsyat pengaruh ambisi terhadap manusia . Ibaratnya merayakan ulang tahun sebelum waktunya,atau lebih ekstrim lagi mendahului kehendak Tuhan sebelum kehendak Nya terjadi.
Rakyat saat ini dipaksa untuk berpikir was was,khawatir terhadap apa yang akan terjadi nanti hari Selasa 22 Juli. Masihkah sama rasa gegap gempita ,gembira dan saling ledek dengan status lucu dan kreatif yang dahulu di awal Juli sempat bersliweran di hampir semua media sosial ?
Masihkan jagoan kita masing masing itu bisa menahan diri jika ternyata KPU menyatakan bahwa mereka kalah? Sanggupkah mereka dengan ksatria memberi selamat kepada lawan nya yang dinyatakan menang? Mampukah mereka mengendalikan massa di akar rumput, di kalangan bawah yang berpendidikan rendah, yang terkesan sudah sampai ke dalam kategori "mendewakan" sang capres masing masing?
Kita berharap SBY sebagai presiden yang masih mempunyai kuasa penuh dan sebagai penjaga pintu keamanan negeri ini benar benar netral,tidak memihak dan juga tidak mempunyai kepentingan sendiri ketika pengumuman Pilpres besok dilaksanakan.Kepentingan yang utama adalah kepentingan rakyat ,kami hanya butuh kedamaian,ketenangan,siapapun yang menang nanti.Bukan dengan saling mencaci maki, atau mengerahkan massa untuk menekan KPU,atau menekan MK,atau lembaga negara yang lain nanti ketika timbul sengketa hasil pilpres.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H