Lihat ke Halaman Asli

Isra' wa Mi'raj

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Isra' Mi'raj atau kadang yang menyebut, Isro' wa Mi'raj, perjalanan diwatu malam, namun bukanlah suatu perjalanan di malam yang biasa, karena perjalanan ini menempuh berjuta-juta kilometer dan hanya ditempuh dalam waktu semalam. kala itu Islam belum terlalu lama muncul dijazirah arab. Nabi Muhammad yang dari awalnya dimusuhi oleh orang-orang jahiliyah karena dianggap mengingkari agama nenek moyangnya dimusuhi dan dikucilkan. bahkan Beliau sering dilempari batu sehingga kepalanya berdarah. setelah beberapa lama Islam sudah mulai kokoh, orang yang masuk Islam juga sudah cukup banyak dari daerah madinah dan Makkah, Sekali lagi keimanan umat Islam waktu itu diuji. Nabi Muhammad menceritakan tentang perjalananya yang menuju langit ketuju, dari makkah ke madinah dan sebaliknya, dan itupun dilakukan berkali-kali. mendengar cerita ini hampir semua orang tidak dapat mempercayainya, yang menganggap Muhammad memang pembohong besar. hal ini patut diwajarkan karena waktu itu menempuh jarak dari kota ke kota yang lainnya saja butuh waktu berhari-hari, apalagi naik sampai langit ketujuh dan dilakukan bolak-balik sampai 9 kali, sehingga banyak orang jahiliyah yang telah masuk Islam kembali ke jahiliyahan mereka, seikit kisah ini mungkin sudah terlalu sering didengar, bahkan mungkin sekarang sudah tidak menarik lagi bagi kaum dewasa, remaja, apalagi anak-anak. mereka mungkin lebih menyukai kisah-kisah kepahlawanan fiktif yang penuh dengan aksi-aksi jurus, akibatnya sedikit demi sedikit sejarah Islam mulai terabaikan. begitu dalam makna yang bisa kita ambil dari kisah ini, dan setiap orang punya kesimpulan masing-masing tentang kisah ini. dari tahun ke tahun sedikit demi sedikit kemustahilan disini mulai terungkap, apalagi memasuki abad 21 dengan teknologi yang semakin canggih bahwa kecepatan sesuatu tidak ada batasnya meskipun kecepatan yang mutlak sekarang adalah kecepatan relativ cahaya namanya juga relatif jadi tergantung direlatifkan dengan apa. hal ini berbeda jauh dengan postulat-postulat yang dikeluarkan oleh cendikiawan-cendikiawan, selama teori itu belum terbukti salah maka teori itu dianggap benar. sungguh aneh tapi nyata. kemampuan otak untuk mencapai ilmu mukjizat dari Allah hampirlah tidak mungkin namun sebagai umat manusia hanya bisa meyakininya, masalahnya kenapa kita harus meyakini hal itu padahal kita tidak hidup pada hari terjadinya mukjizat. sebenarnya bukti-bukti berada disekitar kita, semua kisah tentang mukjizat para rosul muai terbukti dan memang dapat dimungkinkan itu terjadi, banyak ilmuwan yang telah membuktikan hal itu. meskipun negeri ini dikatakan kembali ke zaman jahiliyah janganlah pernah menutup mata. kita harus terus melihat, untuk dapat membaca"", sebagaimana diterangkan dalam surat al-Iqro'. bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline