Lihat ke Halaman Asli

Serbuk Debu Abu-abu..

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adakah kemegahan kota dengan julangan gedung pencakar yang bisa tercipta, tanpa bauran bubuk halusnya yang kan segera membatu layaknya perunggu...?

Adakah lintasan beton d sepanjang jalan dan jembatan layang yang mampu memintas waktu, tanpa bekuan keras yang teraduk dr ribuan keping pecahan tubuhya...?

Adakah rumah dan istana pemayung raga yang bisa menghadirkan kenyamanan jiwa, tanpa keikhlasannya untuk di tata, di cacah dan di
pahat paksa oleh selera manusia yang tak terbatas angka...?

Adakah terminal, stasiun, dermaga dan bandara yang bisa menadah maupun sbagai pelontar tujuan
kita, tanpa topangan kekar dari kaki raksasanya yang di benamkan hingga ke dasar tanah paling
bawah dari otot bajanya...?

Adakah....

Adakah....

Adakah.....

Dan mungkin masih ada jutaan karya anak bangsa yang belum tersebut dengan kata, dan terlahir
dari wujud rahimnya yang tak lebih dari sejumput guguran serbuk debu yang berwarna abu-abu.
Tuban, semen Gresik 220811

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline