Lihat ke Halaman Asli

Apakah Perlu Keterpaksaan?

Diperbarui: 25 Maret 2016   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup ini singkat. Manusia akan mati suatu hari nanti. Pertanyaan paling mendasar adalah: Apakah selama hidup, kita sudah menjalani kehidupan yang menyenangkan?

Apakah kita sudah bekerja atau mempunyai mata pencaharian sesuai passion, seperti Addie MS, Jubing Kristianto, Seno Gumira Aji Darma, Bill Gates dan seabrek orang sukses lainnya?

Kebanyakan akan menjawab: Tidak!

Menurut berbagai sumber bacaan, saya mendapati hanya 3 persen orang sukses yang menjalani karier sesuai passion.Sisanya bisa Anda bayangkan sendiri!

Saya termasuk dalam golongan 97 persen tadi.Pada awalnya saya merasa manyun pada diri sendiri. Menyesali diri.

 Mengapa dulu saya tidak bersungguh-sungguh dalam studi?

Mengapa dulu saya tidak membuka usaha saja di waktu muda?

Mengapa dulu sewaktu remaja dan dewasa, saya membuang-buang waktu didepan playstation, main dengan teman sampai larut malam, bahkan sampai pagi?

Mengapa, mengapa dan mengapa.

Penyesalan selalu datang terlambat. Waktu tidak bisa diputar ulang. Mau tidak mau, perbaiki kehidupan yang sekarang, supaya tidak berulang sama seperti masa lalu.

Mengacu ke judul "Apakah Perlu Keterpaksaan?", memang bukanlah hal yang mudah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline