Lihat ke Halaman Asli

Kekuatan Kata

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1292727765980619617

[caption id="attachment_80581" align="alignleft" width="219" caption="http://bit.ly/eU05Rh"][/caption] Sahabat, pernahkan kita merasakan perbedaan kata-kata yang diserap lewat bantuan indera pendengar yang kita miliki? Terkadang sebagian kata terasa begitu membekas, sementara sebagian lagi terkesan biasa-biasa saja. Bahkan sebagian yang lain mungkin lebih buruk kondisinya, seakan tertolak dari telinga kita. Perbedaan itu terjadi karena tiap kata yang keluar punya kadar kekuatannya masing-masing. Ada yang kuat, ada pula yang lemah. Lalu darimana datangnya kekuatan itu..? Sahabat, kata menjadi kuat ketika ia berasal dari hati, mengalir dengan ketulusan, dan berakar dari keyakinan yang kuat. Oleh karenanya, ketika satu saja unsur ini tidak kita miliki, maka kata yang kita keluarkan pun menjadi berkurang kadar kekuatannya. Kata yang lemah hanya akan menjadi pengisi waktu belaka. Sekedar menandakan bahwa ternyata telah ada aktivitas yang kita lakukan. Ia hanya hadir sesaat untuk selanjutnya tiada, menghilang selamanya. Sedangkan kata yang kuat membekas hingga akhir masa. Ia berdiam dengan kokoh dalam hati-hati para pendengarnya. Menjadi bahan perenungan hati, sekaligus mampu menginspirasi jiwa. Betapa bahagianya mereka, Sahabat, para pemilik kata yang kuat itu. Karena dari setiap taburan kebaikan yang terwujud akibat kata yang keluar dari lisan mereka, bertabur pula catatan amal baik bagi diri-diri mereka. Semoga kita bisa menjadi seperti mereka..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline