Udara sejuk membelai setiap orang berlalu lalang di kantor walikota Bukittinggi. Pagi ini jam 9 30 WIb kaki ini melangkah menapaki salah satu ikon pariwisata intelektual di kota bukittinggi yakni Perpustakaan Bung Hatta. Perpustakaan yang megah terletak di atas bukit. Pemandangan indah dari sudut ruang baca memberikan ketentraman bagi pengunjung apakah itu sekedar membaca, menulis skripsi atau sekedar menikmati wifi gratis untuk berkomunkasi dengan dunia yang saling berjauhan secara teritorial. [caption id="attachment_220704" align="alignleft" width="300" caption="Foto dari patung bung hatta di depan perpustakaan"][/caption] Tatapan bung hatta dan seulas senyum akan menyambut siapapun yang berkunjung. Bingkai kacamata yang memberikan pertanda bahwa beliau adalah pecinta ilmu pengetahuan. Berbagai literatur semenjak kecil berguru di surau sampai kuliah dibelanda dan ketika dibuang buku adalah sahabat terbaik dan setia bung hatta. Sebagai sebuah penghormatan bagi keteladanan beliau maka di bukittinggi dibangun sebuah perpustakaan bung hatta. Sebuah patung yang besar menjadi ungkapan selamat datang bagi yang mau meneladani perilaku jujur, bijaksana, intelektual dan sederhana seorang bung hatta. Pagi ini saya berkesempatan untuk pergi keperpustakaan bung hatta. Kemaren baru selesai mengerjakan tahapan pemancangan bambu untuk cabe organic di dusun kampuang baru, jorong pakan sinayan, nagari Kamang Mudiak, agam sumatera barat. Menjadi seorang petani mesti belajar tentang banyak hal. Belajar kepada masyarakat dengan kearifan lokal dan pengetahuan yang belum dituliskan. Belajar kepada alam bagiamana bersahabat dengan alam lewat agro pure organic part. Belajar dengan ilmuan yang telah melakukan penelitian untuk bidang pertanian. Hasil penilitian dan pemikiran ini terdapat di perpustakaan. [caption id="attachment_220706" align="alignright" width="448" caption="Ruang pelayanan bagi tamu pustaka"]
[/caption] Bagi pengunjung yang datang ke perpustakaan bung hatta. Akan disambut oleh counter tempat penyimpanan tas, jaket dan peralatan lainnya. Sebagai sebuah saran untuk tidak kehilangan maka sebaiknya helm, tas dan juga jaket di titipkan di tempat penitipan. Langkah selanjutnya adalah mengisi daftar tamu yang terdiri dari nama, asal, pekerjaan dan sedikit tanda tangan. Pagi ini saya menjadi pengunjung nomor 4. Untuk mengetahui bagaimana tata letak buku dan juga informasi tentang perpustakaan maka selayaknya bertanya kepada uda atau uni petugas jaga. Sebab 1 bulan yang lalu semua koleksi buku diarsipkan kembali untuk komputerisasi. Namun dari hasil tersebut belum bisa dinikmati. Tidak tahulah apa yang menjadi kendala. Yang terpenting bagi pengunjung adalah menikmati menu intelektual hari ini dari para pemikir dan ilmuan yang menerbarkan manfaat menjadi manusia dengan akal pikiran yang terdokumentasi. Jangan heran dengan tingkah laku dari pelayan pustaka. Dengan berkecimpung dengan mutiara ilmu, namun televisi tetap menjadi primadona untuk dinikmati. Maklum berbagai siaran bisa dinikmati lewat rangkaian tv kabel berlangganan. Amat sulit untuk menikmati pemandangan indah pengawai pustaka membaca lahap sebuah buku. [caption id="attachment_220707" align="aligncenter" width="448" caption="Seorang mahasiswa mencari literatur"]
[/caption] Namun disebuah pojok buku, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam bernama Ratna sedang menikmati berbagai buku untuk bahan skripsi. Permasalahan dalam skripsi yang diangkat adalah tentang perilaku disiplin siswa. Memang ada sebuah pepatah bila Guru kencing berdiri maka muridnya akan pintar untu kencing berlari. Semoga ia menjadi guru yang memberikan teladan yang baik. [caption id="attachment_220708" align="aligncenter" width="448" caption="Ruang yang menyepi tanpa pengunjung"]
[/caption] Setelah berbincang dengan mahasiswi tingkat akhir STAIN Sjeh Djamil Djambek Bukittinggi, mata kamera ini tidak mau diam begitu saja. Buku-buku yang berjejer kurang rapi meminta untuk difoto bersama dengan rak. Jadilah sebuah cerita pagi ini untuk sebuah dokumentasi pribadi. Dari Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi ditemani oleh sejuk udara dan pemandangan indah. Menyepi bersama mutiara ilmu para ilmuan dan pemikir hebat. Bukittinggi, 30 Oktober 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H