Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Tenda Ceper, Wisata Berbasis Syahwat di Kota Padang

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13378719861869320425

[caption id="attachment_190279" align="aligncenter" width="334" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Menikmati kota Padang dengan sejarah yang panjang dapat menelusuri Kota Tua dipinggiran muaro. Kota tua menyajikan bagunan tempo dulu pembangunan pada zaman penjajahan Belanda. Terdapat musium Bank Indonesia dan juga jembatan siti Nurbaya yang indah di kala malam hari. Jembatan siti nurbaya memiliki sisi untuk pejalan kaki. Namun sekarang tidak dapat digunakan oleh pejalan kaki. Para pedagang menjadikan tratoar  sebagai tempat berdagang. Jenis dagangan terdiri dari jagung bakar, pisang bakar, pangsit gerobak dan juga ada penyajian kenikmatan syahwat. Untuk mendapatkan pelayanan ini berkunjunglah agak larut malam. Maka didapati gadis-gadis belia menikmati pemandangan lampu yang berkejaran dipantulan air laut yang mulai pasang. Pariwisata memang menyisakan sisi negatif sekaligus memberikan manfaat positif. Setiap pengunjung memiliki kebutuhan berbeda. Masing-masing menciptakan pasar dan lahirlah mekanisme permintaan dan penawaran. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi yang dikenal dengan hukum supply dan demand. Menelisik lebih lanjut tentang sisi lain pariwisata di kota Padang. Tidak elok melupakan sebuah fenomena baru dan menjadi tren setelah bencana gempa pada tanggal 30 September 2009. Tenda ceper adalah inovasi dari para pedagang untuk mensiasati sulitnya ekonomi.  Padang adalah kota pendidikan dan juga jasa. Hal ini memberikan peluang besar menggarap sektor pariwisata berbasis pemuda. Menurut hitungan kasar dengan keberadaan 6 kampus besar di Kota Padang maka pertambahan jumlah penduduk kota Padang adalah 36.000 pendatang yang bernama Mahasiswa setiap tahun. Semakin lunturnya nilai moral dan religius memberikan momentum menggarap tempat wisata memenuhi kebutuhan menjalin asmara muda mudi. Bentuk tenda ceper memiliki kekhasan masing-masing. Sebagian menjadikan terpal dengan warna biru sebagai atap. Dalam setiap tempat minimal terdapat bangku 6 buah. Usaha yang mengikuti adalah parkir motor dan mobil, jagung bakar dan minuman ringan. Soal harga. jangan ditanya. Setiap makanan akan naik harga 100%. Karena tenda tidak disewakan, namun masuk dalam biaya servis dalam makanan dan minuman yang diperjual belikan oleh pedagang. Bebepara tempat memiliki tenda yang lebih baik. Tenda dengan warna warni yang hidup. Letak tenda ceper menghadap ke laut. Menyuguhkan pemandangan deburan ombak yang terus merapat ke pantai. Seperti deberan asmara rindu muda mudi yang ingin menjalin kisah cinta semasa kuliah. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan lapangan kerja dan jenis usaha yang mampu menopang struktur ekonomi masyarakat pesisir pantai kota Padang. Keterbatasan pendidikan, kekurangan skill dan pembinaan menjadikan pilihan mendirikan usaha tenda ceper adalah sebuah keniscayaan tak bisa terelakkan. Dimanakah peran pemerintah seharusnya? Mengacu pada motto kota Padang kujaga dan kubela. Maka selayaknya melakukan pembinaan Usaha Kecil dan Menengah berbasiskan pemberdayaan tersistem untuk menjadikan potensi inovasi usaha sesuai dengan filosafi Adat basandi syarak. Syarak basandi kitabullah. Peranan alim ulama, cadiak pandai dan niniak mamak yang terkenal dengan tungku tigo sejarangan bukan sekedar wacana akademik, maupaun kebijakan-kebijakan diatas kertas. Namun membutuhkan pendekatan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan ekonomi, keterbelakangan pendidikan dan kedangkalan pemahaman keagamaan. Ibarat pepatah dimana ada semut, maka disana dipastikan terdapat gula atau madu. Dimana ada keinginan syahwaat maka akan tersedia tempat untuk melampiaskannya. Sebab deburan ombak itu akan terus menepi menuju pantai, hanya karang yang kuat dan kokoh mampu memperlambat gelombang dan memecahnya sebelum sampai ke pantai. Ulasan tulisan dari cerita singkat Follow-up SEHAT-I CINTA di wisma HMI Cabang Padang. Jl, Hang Tuah 158.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline