Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Semut Berkumpul, Gula pun Datang

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari itu bersinar terang benderang. Jalanan Jakarta masih menyisakan berbagai aktivitas berpacunya pengendara motor dan mobil untuk menjadi pemenang. Melihat kedipan lampu merah menjadi hijau untuk memberikan tanda bahwa lomba itu dimulai. Tiada pemanang dengan anugrah tropi dan penghargaan. Pemenang lomba ini adalah mereka yang berada di depan lampu merah selanjutnya dan selamat sampai di tujuan masing-masing.

Tropi terindah adalah sambutan orang tercinta lewat senyum dan sapa atau senyuman dari teman sekantor dan selesainya pekerjaan bagi para pengantar barang. Bagi karyawan distributor rokok dan barang lainnya tropi terindah adalah menyelesaikan kunjungan outlet yang menjadi target harian.

Jalanan jakarta memiliki carut marut dalam berbagai aspek pengelolaan, pengguna maupun kebijakan untuk menata transportasi jakarta lebih manusiawi dan santun. Memang ada aturan dan tata tertip lalu lintas. Pak Polisi adalah pengawal etika berlalu lintas.

Pengalaman pahit dan manis berada di Jakarta menggunakan motor dan mobil menghiasi berbagai media dan juga status. Pengalaman manis adalah persaudaraan sesama pelaju di Jakarta jika mengalami musibah. Namun pengalaman pahit tetap menjadi ulasan menarik. Banyak cerita tentang berbagai kejadian pahit menjadi pelaju di Jakarta dan salah satunya adalah ketika mesti mendapatkan tilang dari kepolisian.

Cerita ini berawal dari teman sesama Team Master Pengelola Latihan kader II HMI Jakarta Selatan meminjam sepeda motor untuk sebuah keperluan. Karena alfa melihat rambu lalu lintas dan melewati forboden, maka ganjaran adalah mendapatkan surat cinta dari Polisi bernama Surat Tilang. Untuk kendaraan lengkap, SIM, STNK, dan hal teknis lainnya. Namun bagi pelanggar etika tetap mendapatkan hukuman sebagai efek pembelajaran.

Surat tilang yang diberikan berwarna merah. Dari beberapa ulasan di kompasiana tentang surat tilang lebih baik yang biru sebagai kita mengakui kesalahan. Pasal yang dikenakan mendapatkan denda 52.000. Jadwal sidang yang ditetapkan adalah hari jum'at dua minggu yang lalu. Berhubung beberapa kesibukan maka menghadiri sidang dan mengambil SIM tidak bisa tepat waktu seperti dalam jadwal.

Hari ini tanggal 20 februari 2012 baru bisa kesampaian untuk mengambil SIM di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang beralamat di Jl. Gajah Mada, Jakarta Pusat. Beberapa pengendara juga berniat sama untuk menyelesaikan perkara hukum dalam berlalu lintas.

Persoalan muncul mulai dari pengambilan. Bertanya kepada penjaga untuk mengambil SIM, jawaban meluncur adalah bahwa SIM tidak ada di Pengadilan Negeri, namun mesti di ambil di daerah Kemayoran dekat PRJ. Jaraknya yang jauh dan juga mesti bertanya sana sini untuk sampai disana, maka mereka memberikan saran untuk memanfaatkan jasa pengambilan dengan bayaran Rp, 10.000,- saja.

Setelah berdikusi dengan sahabat, maka diambil keputusan untuk memanfaatkan jasa ini. Setelah berdialog dan berkonsultasi dengan penyedia jasa maka kesepatakan harga adalah Rp. 100.000, yang perinciannya 52.000 untuk denda tilang, dan penambahan denda serta uang transportasi. Disinalah semut berkumpul maka gula datang.

Bisnis ini tidak berdiri sendiri, namun melibatkan banyak komponen dan orang yang memiliki kesamaan motif yakni menambah pemasukan untuk menghidupi anak istri. Penyedia jasa adalah pasangan suami istri yang telah melakoni pekerjaan ini hampir 3 tahun. Suami seorang berasal dari Ambon, namun dari nafasnya tercium aroma alkohol dan istrinya mengaku bernama eis. Untuk mendapatkan nomor kontaknya butuh sedikit cara bercerita dan ingin mendapatkan jasanya suatu saat nanti. Bagi yang membutuhkan silahkan di inbok saja.

Memang tidak butuh 2-3 jam untuk menyelesaikan masalah ini. SIM saudara saya kembali ketangan, walau mesti mengeluarkan uang ekstra. Dari ketidaktahuan dan juga ketersediaan fasilitas penyimpanan surat berharga mengakibatkan munculnya gula yang sangat dinikmati oleh semut-semut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline