Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Menari di Altar Keyboard Laptop (1)

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merawat bayi keabadian tulisan, memiliki komitmen dari ayah sebagai tulang punggung dan kasih sayang ibu. Saling melengkapi dari berbagi peran. Mengarungi suka duka membesarkan sang bayi dari hari demi hari. Setiap perkembangan bayi adalah sebuah kebahagian. Isak tangis dari, senyum manis, derai tawa dan sedikit kenakalan adalah proses pembelajaran dari sang bayi untuk Ayah dan Ibu.

Terkadang membesarkan bayi keabadian memiliki sesuatu perhatian tertentu. Ia akan menyita waktu, pikiran dan juga uang. Berbagai kegiatan terkadang terpaksa di kurangi dan dihilangkan dari rutinitas sebelum memiliki bayi keabadian. Salah satunya adalah menari di Altar Keyboard Laptop.

Gerakan Menari di altar keyboar adalah aktivitas menulis dengan jari jemari secara bergantian dengan alunan irama beralunan melodi mendayu-dayu untuk tulisan memiliki ritme tenang. Menghentak keras dan memunculkan hentakan keras dengan irama samba dan berbagai irama lainnya. Menari di Altar Keyboard Laptop adalah mencoba menelaah tradisi menulis dari prespekti berbeda berdasarka jumlah huruf di altar Keyboard. Semoga memiliki manfaat untuk dapat  memelihar bayi keabadian yang semakin membutuhka perhatian.

Huruf A (Allah sebagai Tujuan)

Merupakan dasar utama untuk menjadikan menulis memiliki kebaikan sepanjang masa. Dasar ini adalah Allah sebagai tujuan untuk tetap menulis dan terus berbagi manfaat dalam tulisan. Kekuatan ini melahirkan banyak penulis yang dapat membawa kepada kebaikan bagi pembaca. Diantaranya, Ibnu Taymiyah, Ibnu Rusd, Ibnu Sina, Alkhawarizmi, Ibnu Abbas, Ali bin Abi Thalib, Buya Hamka dan berapa penulis yang mempersembahkan aktivitas untuk kebaikan.

Huruf B (Baca sebagai Tindakan)

Tuntunan selanjutnya adalah Baca. Sebagai bentuk kekuatan untuk terus menulis dan menyebarkan kebaikan. Hal ini selaras dengan perintah pertama dalam Alquran dalam Q.S Al-Alaq 1-5. Sebuah momentum pertama untuk ummat Islam menjadi manusia pembelajar (ulul albab). Tiada penulis mampu untuk merawat aktivitas menari di altar keyboar tanpa membaca. Ibarat pepatah tiada asap tanpa api.

Huruf C (Cermat sebagai Sikap)

Menukilkan tulisan dan merawat membutuhkan tulisan memiliki sikap Cermat. Bermanfaat untuk menjaga tulisan tetap berada dalam koridor etika, moral dan agama. Tulisan bukan hanya sekedar menjadi sebuah bentuk pengumbaran keburukan, aib dan menambah peliknya permasalahan. Cermat dalam memilih topik, alur kata, data dan juga analisa. Inilah tulisan yang dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Huruf D (Dewasa sebagai Panduan)

Menulis adalah aktivitas untuk tumbuh lebih Dewasa. Tulisan demi tulisan mampu mendewasaka penulis dan juga pembacanya. Membawa manfaat sekaligus pembelajaran dalam hidup. Belajar dari beberapa penulis besar, sikap dewasa mereka dalam memainkan tarian kata mampu membawa pembaca untuk lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline