Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis (8)

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMATKANLAH SEDIKIT BUMBU.

Dengan bumbu yang sama, setiap koki mampu menghadirkan cita rasa masakan berbeda.

Bumbu rahasia adalah seni penulis dalam mengemas kata demi kata yang berurai menjadi kalimat. Rahasia ini berasal dari jejak langkah penulis yang terus menerus melakukan akivita menulis. Beberapa rahasia ini adalah metode dan tips dalam menulis yang terbukti efekif untuk menciptakan sebuah tulisan atau buku yang mampu menembus best seller.

Ibarat pelari jarak jauh ia memili rahasia untuk dapat belari dengan kecepatan tinggi dan memecahkan rekor. Berbagai latihan dilakukan utuk mendapatkan hasil terbaik.

Dalam berbagai buku know how tentang menulis memiliki beberapa tips yang disampaikan oleh penulis itu sendiri. Kemampuan ini memberikan tips berasal dari keahlian yang telah tebentuk dari kebiasaan untuk terus menerus menulis.

Membuat tulisan Anda memiliki sebuah metode dan seni yang mempengaruhi apa yang ditulis meliputi.

Bagaimana gaya tulisan.

Setiap orang adalah unik dan berbeda. Hal ini berlaku dengan tulisan Anda. Dimana setiap orang tidak mesti memiliki kesamaan otentik dalam menulis. Seorang kembar identik memiliki keunikan berbeda satu sama lain. Gaya menulis terbentuk secara terus menerus memalui latihan demi latihan.

Anwar A. Fuadi, Andrea Harefa, Andrea Hirata, Goenawan Muhammad, Agnes Davonar, Kang Abik, Buya Hamka, Tan Malaka, dan beberapa penulis lainnya memiliki gaya tulisan tersendiri. Gaya ini muncul dari sebuah akumulasi menulis yang panjang.

Kembangkanlah gaya tulisan Anda dengan berbagai latihan demi latihan. Tiada keahlian yang datang secara tiba-tiba. Berapa tulisankah atau satuan jam untuk mendapatkan gaya tulisan tersendiri? Dari beberapa riset menyebutkan bahwa seminal sesorang menemukan gaya tulisannya sendiri di atas 300 tulisan atau 600 jam menulis.

Pesan apa yang hendak disampaikan

Menulislah untuk menyampaikan pesan. Setiap tulisan Anda mewakili pesan-pesan yang hendak disampaikan kepada pembaca. Pesan in dikemas lewat pilihan kata, susunan kalimat.

Mengacu kembali kepada gaya tulisan. Anda dapat menyampaikan pesan secara gamblang, tersembunyi atau dengan gaya yang tidak menggurui.

Belajar dengan beberapa penulis seperti novel Negeri 5 Menara hasil karya Anwar A. Fuadi yang mampu menyampaikan pesan Man jadda wa jadda lewat perwujudan tokoh dan karaker dalam novelnya. Semangat ini menjadi sebuah tradisi dan budaya di pondok pesentren Modren Madani (Gontor) Ponorogo.

Banyak hal yang dapat ditambahkan sebagai sebuah bumbu dalam tulisan Anda.

  1. Contoh: Bumbu tulisan ini memberikan gambaran kejadian tentang sesuatu yang berhubungan dengan pembahasan tulisan Anda. Anda telah membaca beberapa tulisan yang berasal dari blog. Dimana tulisan tersebut adalah bumbu dari sebuah tulisan yang berguna untuk menguatkan pembahasan tema. Beberapa model peletakan contoh dalam tulisan ada di depan, hal ini biasanya pada artikel di beberapa majalah. Ada yang berada ditengah tulisan dan juga di akhir tulisan. Meletakkan contoh ini memiliki keunikan. Jika di letakkan di awal ia menjadi bagian masalah yang dibahas dalam tulisan. Sedangkan berada di tengah ia menjadi wujud dari sebuah pembahasan. Sedangkan di akhir tulisan ia adalah pembenaran apa yang menjadi tulisan Anda.
  2. Metafora. Bumbu ini berguna untuk memberikan perumpamaan dalam tulisan. Metafora berguna sebagai penjelasan awal yang tidak langsung pada permasalahan. Berbagai tulisan menggunakan metafora mengemas pesan Anda yang akan disampaikan kepada pembaca.
  3. Analogi. Bumbu ini bermanfaat dalam menulis sebagai penjelasan singkat, padat dan jelas tentang sebuah penjelasan yang rumit. Seperti “analogi katak dalam tempurung”. Analogi ini memberikan berbagai macam penjelasan tentang keduguan, ketidakmauan untuk belajar, kesombongan seseorang. Analogi memudahkan untuk membantu penguatan pesan dalam tulisan.
  4. Gaya bahasa. Gaya bahasa eufisme salah satu bentuk penghalusan penyampaian sebuah kejadian. Penggunakan bahasa eufisme mengurangi dampak negative dari sebuah perkara atau perilaku. Melakukan pencurian bagi pejabat, pemimpin dinamakan dengan korupsi. Kejahatan yang dilakukan oleh perusahaan dan orang berpendidikan dinamakan dengan kejahatan kerah putih. Sedangkan bagi orang yang mengambil ayam tetangga di aktan maling dan pencuri ayam. Penggunakan kata korupsi adalah bentuk eufisme. Penggunaan terbaik adalah pejabat maling yang menjelaskan secara gambang pekerjaan maling para pejabat.

Rahasia dan tips dalam penyusunan buku ini adalah:

  1. Mempunyai catatan-catatan awal yang berceceran dimana-mana. Masing-masing catatan disimpan diberbagai tempat. Catatan ini lahir dari aktivitas keseharian. Mulai dari melihat tentang budaya menulis. Merasakan bagaiman sebuah tulisan menggugah, member inspirasi. Meresapi ketika sebuah tulisan bersumber dari realitas kehidupan marginal. Mendengarkan berbagai percakapan dengan berbagai kalangan. Semua itu terekam dalam tulisan di kertas Koran, dalam majalah, kertas kecil, dalam notes dan juga sms di outbox Hp.
  2. Menggunakan symbol-simbol yang memancu untuk mengingat kaitan symbol dengan tulisan yang akan digarap. Penggunaan symbol untuk memudahkan memanggil informasi yang berkaitan satu sama lain.
  3. Mencoret-coret buku, atau artikel yang pernah dibaca dan menuliskan ide liar yang timbul setelah membaca sebuah artikel.

Menulis dengan menambahkan berbagai bumbu-bumbu adalah sebuah seni tersendiri. Masing-masing memiliki kekhasan yang berasal dari kebiasaan, latar belakang kehidupan, pendidikan dan pengalaman. Bagaimana dengan tulisan Anda, bumbu apakah yang menjadi ciri khas anda dalam menulis?

Tulisan sebelumnya :

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 1

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 2

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 3

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 4

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 5 Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 6 Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis 7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline