Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Puasa Bicara, Berbukalah dengan Menulis (2)

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MULAILAH

Membaca hanya bisa menggerakkan pikiran dan ucapan semata. Akan tetapi, membaca yang disertai menulis, apabagi menulis buku, bisa menggerakkan dunia. (anonim)

Lakukan, lakukan, lakukan itulah resep pertama untuk menjadi penulis hebat. Sebaik, sebagus apapun gagasan, ide yang berada dalam lintasan pemikiran ia akan berada dalam alam imajinasi. Indah mendayu dan mengharu birunya ceramah, akan sirna ketika para pendengar telah mendengar nanyian melodi alunan lagu. Bagusnya dan mengesankan sebuah presentasi yang disampaikan presenter akan tenggelam dengan habisnya acara presentasi yang digantikan oleh sinetron. Heroic pidato tidak akan menjadi sebuah kenyataan yang menggerakkan lintas generasi, karena ia hanya di dengar oleh orang semasa. Namun semua ketika ia tidak ditulis menjadi barisan aksara bersusun menjadi kata. Rangkaian kata menjadi kalimat yang memiliki makna dan manfaat untuk sesama. Maka bersiaplah untuk meledakkan peradaban dimasa depan.

Sebuah pepatah mengatakan perjalanan sepanjang seribu mil dimulai dengan satu langkah. Anda telah memulai menulis dengan melakukan beberapa latihan demi latihan yang ada bab sebelumnya. Latihan awal menulis adalah menciptakan siklus baru dalam susunan saraf otak. Susunan baru ini membutuhkan dorongan yang kuat berupa komitmen. Komitmen yang bukan terucap namun komitmen tertulis. Sekarang saatnya membuat sebuah afirmasi pribadi Anda sebagai wujud komitmen diri untuk memulai menulis. Fungsi ini adalah  mendorong rangasangan secara mental untuk tetap menulis. Bulatkanlah dalam  berkayakinan untuk membuat afirmasi anda. Beberapa syarat utama sebuah afirmasi menumbuhkan semangat untuk terus menulis.


  1. Memiliki dorongan spiritual, temukan makna dari kegiatan menulis. Hal ini akan menjadi sebuah panduan energi yang membuat menulis seperti gerakan kosmis spirtual. Contoh, menulis adalah bagian hidup untuk memberikan manfaat bagi sesama.
  2. Memiliki dorongan emosional, temukan kesenangan dan rasa yang akan mengalir dalam diri. Membayangkan hal yang sangat Anda tunggu sebuah rasa nan indah ketika tulisan telah jadi.
  3. Miliki dorongan sosial, temukanlah komunitas sosial yang mendorong untuk terus menulis. Karena dengan bertemunya sesama penulis akan menjadikan suasana mendukung untuk menjadi penulis. Contoh, memiliki buku-buku para penulis hebat. Atau bergabung dengan forum penulis apakah itu di dunia maya atau komunitas seperti Forum Lingkar Pena.
  4. Memiliki dorongan apresiasi dan sekaligus hukuman. Dimana dalam afirmasi terdapat kalimat apresiasi ketika telah menyelesaikan atau telah menjadi penulis. Hal ini mendukun sisi positif untuk tetap menjadi menulis menjadi penulis hebat. Sedangkan hukuman adalah pendekatan keseimbangan untuk tetap menulis. Contoh: ketika selesai menulis sebuah artikel sepanjang 1500 kata, maka saya menghadiahkan diri saya secangkir kopi, jika tidak maka saya mesti memungut sampah sebanyak 150 sampah.

Dalam menyusun afirmasi dengan mempertimbangan aspek spiritual, emosional, sosial dapat menghilangkan hambatan mental untuk menulis. Sebagai latihan tuliskanlah beberapa kata-kata yang dapat di lihat setiap hari, apakah berada di ruang belajar, kantor atau di judul blog.

contoh sebuah afirmasi:

Saya Muhammad Yunus adalah penulis hebat, berkomitmen menulis setiap hari untuk berbagi kebermanfaatan. Karena menulis bermula dari sebuah keyakinan yang bergerak dalam bentuk tindakan. Alam telah menakdirkan pencapaian sesuatu dalam kehidupan berbanding lurus dengan tindakan. Alam mampu memberikan yang terbaik bagi setiap yang hidup dan orang yang memiliki tindakan penuh keyakinan. Dengan ini saya berkomitmen untuk MENULIS SETIAP HARI.

Sebagai bukti bahwa saya melakukan komitmen ini dengan memberikan hadiah untuk diri saya pribadi, setiap menyelesaikan sebuah tulisan berupa:


  1. Secangkir teh hangat atau susu.
  2. Ucapan terima kasih dari orang yang saya cintai.
  3. .....................................................................

Namun ketika saya tidak menyelesaikan komitmen saya untuk menulis, maka saya memberikan hukuman berupa:


  1. Memunguti sampah sebanyak 150 buah.
  2. Menyiram tanaman.
  3. ....................................................................

Setelah mencurahkan gagasan Anda, langkah selanjutnya adalah menuliskan lebih lanjut menjadi sebuah paragraph lengkap berbentuk sebuah tulisan lengkap.

Contoh:

Menulis itu ibarat Sebatang pohon berwal dari sebuah biji, dengan dua daun pertama, sedikit urat yang terus tumbuh menghunjam bumi. Hari demi hari daun baru tumbuh dan berkembang membentuk batang, dahan dan ranting. Dalam rentang waktu ia menjelma menjadi pohon. Dari hembusan angin ia menjadi kuat. Hembusan angin dalam menulis adalah saran dan kritik orang lain. Dari panasnya cahaya matahari membakar klarofil menjadi energi, hal ini sama dengan membaca dimana semua bahan bacaan membakar bahan tulisan untuk menjadi tulisan nan berarti.

Barangkali memiliki ide lain? Tuliskanlah....

Selamat Anda telah melakukan langkah menjadi penulis hebat. Setelah membuat afirmasi untuk diri sendiri, kemudian membuat sebuah tulisan lengkap. Tahap awal yang terberat telah di lalui. Maka nikmatilah secangkir  teh Anda sebagai hadiah.

Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan panca indra Anda. Panca indra adalah sumber daya pengkap, seperti antena penangkap sinyal-sinyal yang ada dimana-mana yang dipancarkan oleh stasiun pemancar.

Sekarang setelah panca indra siap, mulai dari kulit yang simbolisasi dari merasakan, mata sebagai penglihatan, telinga sebagai alat mendengar, dan tangan beserta jari jemari sebagai alat menuliskan tulisan Anda.

Merasakan

Merangkai aksara dan menyusun kata memiliki bumbu rasa. Dimana ia akan memberikan rasa, mulai dari pahit, manis, asin, sepet, pahit, kelat. Merasakan ada sesuatu yang terasa apakah itu pahit kala di caci maki, manis kala dipuji, kelat kala di khianati, sepet kala dibelakangi, kelat kala dipreteli.

Merangkai aksara mesti merasakan berbagai hal yang terjadi di sekitar anda dan dalam diri Anda sendiri. Sebuah contoh untuk diluar diri Anda. “Merasakan udara pagi yang sejuk menusuk kedalam tulang sumsum. Yang diikuti oleh angin pagi mengandung embun membelai setiap daun pohon jati yang berdiri kokoh diseberang jalan. Dingin yang mengingatkan sebuah tragedi dalam perjalanan hidupnya. Sebuah tragedi yang menciptakan kesadaran baru tentang bagaimana menenal seseorang sebagai pasangan hidup”.

Dan Anda juga dapat merasakan sesuatu yang berada di luar diri Anda. Dimana menuliskan melibatkan perasaan menjadikan Anda mengasah sikap simpati dan empati. Maka pilihlah sesuatu kejadian yang barangkali pernah anda rasakan, atau kejadian yang menimpa sahabat Anda dan tuliskanlah gagasan utama apa yang Anda rasakan.

Selanjutnya silahkan berkunjung ke dunia berbeda dari rutinitas Anda, untuk mencoba merasakan sebuah kekuatan merasakan melahirkan tulisan. Lukiskanlah apa rasa yang anda alami ketika berada di luar rutinitas kehidupan. Bagaimana anda mengelola rasa takut, atau rasa bimbang. Dan beberapa rasa lainnya.

Kekuatan merasakan melahirkan berbagai karya, mulai dari resep aneka masakan, aneka kuliner nusantara. Kekuatan merasakan juga melahirkan tulisan fiksi berupa cerpen, novel, roman. Anda barangkali pernah membaca novel “Sang Pemimpi” “Dealova” “Endoser” dan novel best seller lainnya. Disana Anda akan dibawa kesebuah realitas kehidupan yang berasal dari kekuatan merasakan kejadian, fenomena yang mengharu biru meneteskan airmata. Kejadian yang menjadikan Anda tertawa dan senyum manyun. Banyak hal menjadi sumber untuk dapat menikmati merasakan sebuah kejadian.

Dan sekarang Anda menuliskan sebuah kekuatan merasakan.

Tajamnya silet itu membuat sebuah garis lurus di kulit yang mulus. Sayatan demi sayatan ter cipta untuk mendapatkan sisa kenikma tan dari candu opium. Bebera darah meng ucur perlahan dan memben tuk sungai kec il. Dengan cep at lidahnya menghisap dar ah yang mene tes.

Latihlah kepekaan rasa Anda. Melihat fenomena dan kejadian alam, bencana atau kejadian keseharian di sekitar aktivitas Anda. Ketika Anda keluar dari rumah dan bertemu dengan seorang tua yang renta dengan sebuah Anjungan Tunai Mangkok ia berkata lirih “Nak berilah saya uang untuk makan”. Apa yang Anda rasakan? Hal apa saja yang terlintas di pikiran Anda yang hadir itu adalah Ibunda yang Anda cintai?

Lukislanlah kasih sayang Ibunda tercinta Anda, dan Anda mendapati beliau menegadah kan tangan ke arah Anda.

Meresapi

Berbagai kejadian terbentang lewat saluran informasi apakah itu media televise, surat kabar, media online. Ada berita yang membuat derai air mata karena sedih dan perih. Ada tawa dan karena berita humor dan bahagia. Ada berita yang melahirkan kemarahan kala melihat kejanggalan perilaku pemimpin. Tahapan selanjutnya ketika menulis setelah merasakan adalah meresapi realitas itu sendiri.

Meresapi seperti air yang mengalir di punggung bukit membentuk kanal-kanal kecil. Menyentuh realitas dengan sentuhan human interest. Meresapi adalah kemampuan untuk bertukar tempat dengan realitas yang Anda hadapi. Dengan kisah menemukan ibunda tersayang sebagai seorang pengimis. Anda mencoba meresapi bagaimana beliau melakukan hal tersebut. Menelusuri seluk beluk kehidupan beliau yang Anda telah lama mengabaikannya. Tulislah gagasan Anda kolom dibawah ini sebagai judul dan synopsis dari diri Anda

Setelah itu Anda menuliskan dalam sebuah untaian kata-kata sebagai bentuk kasih sayang Anda kepada Ibunda. Bentuk penyesalan Anda dan juga langkah yang anda tempuh untuk membahagian beliau disisa kehidupan yang semakin pendek.

Beberapa saran untuk mendapatkan keadaan meresapi:


  1. Memiliki kesadaran bahwa kehidupan sisi-sisi yang saling berhubungan satu sama lain. Kehidupan tidak berdiri sendiri namun ia adalah sebuah hubungan yang saling terkait. Dalam kisah Ibunda menjadi pengemis memiliki hubungan dengan keadaan ekonomi, prahara rumah tangga, system kepercayaan.
  2. Membayangkan bahwa kita berada dalam kejadian tersebut. Bagaimana berada dalam keadaan ketiadaan, kepapaan dan kenistaan. Hal ini sering disebut dengan melakukan pertukaran peran dalam sebuah film. Dalam peran Ibunda menjadi pengemis Anda menempatkan diri sebagai seorang Ibu yang bertemu dengan anaknya dalam keadaan glamor dan anak Anda tidak bertemu puluhan tahun diakibatkan sebuah kejadian prahara rumah tangga.
  3. Mengasah diri dengan bersyukur dengan karunia yang telah diberikan oleh sang pencipta. Sikap ini melahirkan kepekaan akan kelebihan dan sikap rendah hati.

Melihat

Setiap mata terbuka dipagi hari kita melihat benda-benda yang berada di sekitar tempat tidur, beraktivitas disiang hari dan menjelang tertutup Anda telah melihat banyak hal, kejadian, peritiwa. Mulai yang biasa-biasa saja, kejadian luar biasa seperi bencana alam, meletes gunung merapi, banjir, longsor dan kejadian lainnya.

Menjadi penulis hebat membutuhkan kemampuan melihat. Menulis dengan melihat adalah bentuk merekam kembali dengan kata-kata apa yang kita lihat. Menulis dari melihat memberikan sebuah rangkaian peristiwa kronologis dalam kata demi kata. Menulis dari apa yang dilihat memaparkan bedan atau kejadian yang terekam.

Sekarang Anda akan mencoba menuliskan sebuah hal sederhana yang Anda temui setiap hari ketika menggunakan kendaraan bermotor dari rumah ke Kantor. Berapakah lampu lalu lintas yang Anda lalui? Reklame apa saya yang terlihat disepanjang dan dari perusahaan mana saja?.

Menuliskan apa yang Anda lihat memanfaatkan modalitas belajar bernama visual yang disimbolkan oleh mata. Karakteristik orang visual adalah yang mengandalkan mata. Karakeristik bicara cenderung cepat. Kata yang meluncur berlalu sangat cepat. Menyukai bacaan, ketika duduk menunggu seseorang kecendrungan untuk membaca majalah, Koran yang tersedia. Ciri khas selanjutnya adalah ketika menelpon mencoret-coret di wartel. Modalitas belajar visual memudahkan untuk menjadi penulis hebat.

Sekarang saatnya bagi Anda untuk menuliskan apa yang Anda lihat hari ini.

Mata adalah jendela untuk melihat, mem perhatikan ban yak pelajaran yang bisa men jadikan Anda pribadi yang utuh.

Beberapa tips untuk memaksimalkan kemampuan menulis dengan melihat:


  1. Pilih satu objek benda, atau kejadian. Kemudian ditambah dengan bantuan foto tentang kejadian yang anda lihat. Hal ini bermanfaat untuk focus mendapatkan data-data yang anda lihat.
  2. Buatlah tulisan seperti sebuah kronologis dan dilengkapi dengan data-data pendukung. Seperi melihat sebuah kecelakaan, Anda menuliskan jenis motornya, pakaian pengendaranya, nomor plat mobil. Bagian kerusakan.
  3. Membandingkan apa yang Anda lihat dengan yang sebelumnya pernah Anda lihat.

Mendengar

Memulai sebuah tulisan bisa berasal dari apa yang Anda dengar sehari-hari. Berbagai percakapan demi percakapan yang Anda lakukan adalah modal untuk menulis. Dalam sebuah Koran terdapat kolom khusus bernama wawancara. Tulisan yang ada pada kolam wawancara adalah dari mendegarkan kemudian dituliskan dalam kata-kata.

Sekarang saya mengajak Anda melakukan tur online dengan membaca salah satu tulisan tentang mendengarkan dengan judul puasa berbicara.

Seni mendengarkan dalam menulis adalah keahlian untuk mengetahui beragam ungkapan, peribahasa dan kisah. Anda mendengar tentang sebuah legenda maka kesempatan Anda untuk menuliskan menjadi sebuah tulisan. Ketika Anda mendengar sesuatu hal percakapan seseorang yang menceritakan kisah kehidupannya, pada saatnya itu anda telah memiliki peluang untuk menuliskan kisah beliau.

Sekarang saatnya bagi Anda menuliskan apa yang Anda dengar tentang sesuatu tentang kampung halaman Anda Apakah itu legenda atau kejadian yang turun temurun di wariskan oleh orang tua dan kakek nenek Anda. Dan ini adalah gagasan Anda

Memaksimalkan kemampuan menulis lewat mendengarkan dapat di tempuh dengan memaksimal dan memanfaatkan modalitas belajar bernama auditorial. Memanfaatkan kecerdasan alami dalam merekam percakapan atau dialog. Kecerdasan ini bermanfaat dalam menuliskan sebah dialog penulisan cerpen, novel dan roman yang diperkaya dengan dialog antar lakon. (ditambah nanti dengan tips dan cara memaksimalkannya lewat buku quantum learning, teaching dan business)

Sekarang bagi anda untuk menuliskan apa telah anda dengar dari perkataan orang yang Anda jumpai hari ini.

Manusia diciptakan dengan dua telinga dan satu mulut. Untuk dapat mendengar lebih seksama menangkap makna dan tujuan hidup dari aneka bunyi dan ciloteh kehidupan.

Beberapa tips dan saran untuk memaksimalkan kemampuan menulis dari mendengarkan:


  1. Puasa berbicara. Memasang niat Anda mengurangi berbicara. Manfaat niata adalah sebagai panduan awal bagi Anda untuk melaksanakannya. Ada pepatah mengatakan berbicara itu perak dan diam itu emas. Pepatah ini memberikan penguatan bagi Anda untuk puasa bicara, karena diam lebih berharga.
  2. Mengajak beberapa teman dalam komunitas untuk melakukan puasa bicara. Barangkali anda akan dianggap aneh oleh teman-teman Anda. Namun ini bisa menjadi sebuah sumber inspirasi Anda untuk menulis nantinya dengan judul ‘Komunita Puasa Bicara: tantangan dan hambatan’.
  3. Menuliskan ungkapan Anda mulai hari Anda berpuasa. Dalam bekerja kita sering menggunakan memo, atau tulisan singkat di sebuah surat. Kebiasaan ini digunakan untuk berkomunikasi lewat tulisan kepada teman sekantor, sahabat. Kebiasaan ini sering Anda lakukan lewat menulis email, membuat status, chatting. Namun Anda melakukan peningkatan untuk menuliskan apa yang akan Anda sampaikan dan meminta teman Anda membalas dengan tulisan.
  4. Melakukan evaluasi. Hal ini berguna untuk melihat tingkat keberhasilan Anda melakukan puasa bicara dan berbuka menulis. Evaluasi memberikan gambaran utuh untuk melakukan beberapa perbaikan demi perbaikan, yang menjadikan Anda penulis hebat.
  5. Berikan hadiah untuk Anda sendiri. Buatlah komitmen untuk memberikan diri Anda sebuah hadiah yang berkesan, seperti sebuah coklat panas di kafe coklat. Membelikan sebuah buku saku tentang motivasi, dan banyak contoh hadiah lainnya. Hadiah apa yang akan Anda berikan? Tuliskanlah!


Bersambung bagian tiga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline