Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Bersahabat dengan ketakutan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kisah ini adalah kisah populer dalam beberapa buku motivasi, juga para sering disampaikan oleh para trainer dalam ruang training. Kisah ini adalah kisah seseorang diminta menyebrangi selembar papan dari tepi jurang ke  tepi jurang yang lainnya. Tiupan angin yang menyapa sekan memberikan dorongan yang terasa menjatuhkan. Gerak gerik pohon seakan menjadi sapaan bahwa menyebrangi hal tersebut merupakan kesia-siaan, lebih baik jangan dilakukan.

Muncul sebuah sikap  mental keragu-raguan, apakah bisa menyebrangi tau tidak. Namun keputusan itu akan berbeda ketika di seberang jurang terdapat orang yang dicintai. Seekor ular kobra sedang bergerak untuk mematuk. Tindakan apa yang akan diambil. Dari berbagai jawaban maka sikap dan keputusan yang diambil adalah melewati selembar papan di jurang untuk menyelamatkan orang yang dicintai.

Dalam berbisnis, maupun kehidupan apapun kita akan berhadapan dan selalu bertemu dengan ketakutan. Takut adalah sesuatu alamiah. Rasa takut adalah bagian tiada terpisah dari hidup. Berbagai bisnis lahir dari sebuah rasa takut. Takut tidak sehat melahirkan bisnis rumah sakit, dokter, perawat, obat-obatan, herbal dan juga klinik-klinik untuk orang tidak diserang rasa takut bernama sakit.

Berbisnis adalah sebuah sikap mental yang bersahabat dengan rasa takut. Ketika rasa takut hadir maka sikap kita adalah. Pertama. Kenali rasa takut. Seperti. Ketika saya menjual produk saya maka rasa takut saya adalah penolakan. Rasa takut saya adalah tidak ada yang membeli. Kejujuran ini merupakan modal utama untuk bersahabat dengan ketakutan. Kedua. Menyatakan rasa takut. Hal ini berguna untuk menjelaskan secara rinci tentang yang kita takuti. Ibara meminum air kita mengenal apakah air yang kita tidak inginkan adalah air got, sungai atau air minuman yang mempunyai pewarna. Begitu juga dengan ketakutan yang kita hadapi. Sering terlontar kata saya takut untuk berbisnis. Pada tahap ini kita telah mengunci seluruh pintu masuk untuk berusaha. Maka langkah selanjutnya adalah melihat sisi lain dari rasa takut. seperti ketika saya mencoba menawarkan produk ini maka saya mendapatkan teman baru, kenalan baru. Sikap ini bermanfaat untuk melakukan keseimbangan mental untuk tetap optimis.

Banyak rasa takut berawal dari sebuah imajinasi yang berkelebat yang menjadi sugesti. Ada sedikit hal yang sering membuat orang takut adalah kata jangan. Hampir setiap orang tua sering menyatakan kepada anaknya jangan ini, jangan itu. Hal ini membentuk cara pikir dihantui ketakutan untuk berbuat sesuatu hal.

Kemudian bagaimana bisa bersahabat dengan rasa takut dan menjadikan sebuah kekuatan untuk menjadi pebisnis handal dan sukses.

Pertama. Ketakutan adalah senjata terbaik untuk melindungi diri dari tindakan bodoh. Tindakan bodoh adalah tindakan yang diambil dimana tindakan tersebut membawa keburukan dalam kehidupan. Tindakan bodoh adalah tindakan yang tidak diambil dimana tindakan tersebut membawa kepada kebaikan dalam hidup.

Kedua. Ketakutan adalah penyeimbang kehidupan dari keberanian yang tidak proporsional. Sering kali keberanian yang tidak pada tempatnya membawa kepada berbagai problematika yang membut benang kusut tambah kusut.

Ketiga. Ketakutan adalah peluru untuk menciptakan banyak ide, produk dan jasa. Seperti ketakutan tidak mempunyai rumah dan tempat tinggal, maka muncullah ide untuk membuat rumah dengan model A, B dan C.

Keempat. Ketakutan terbesar dalam hidup adalah menjadi pribadi yang tidak bermanfaat. Lahir dan besar hanya membawa kemudaratan. Membiarkan diri berada dalam kungkungan keburukan dan hidup menjadi penyesalan banyak orang.

Bersahabat dengan rasa takut menjadikan berbisnis lebih bermakna, bermanfaat. Semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline