Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yunus

Kemandirian Pilar Dalam Kebersamaan Saling Berpadu

Akar Cinta

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebuah pohon akan tumbuh berkembang dengan rimbunan daun yang mampu memberikan keindahan, kesejukan dan juga kesehatan untuk makhluk lain. Diantara dedaunan akan muncul bunga-bunga yang indah yang kemudian hari akan menjadi buah yang enak dan ranum.

Cinta ibarat sebuah ekosistem pohon. Daun demi daun lahir setiap hari yang tumbuh dari pucuk menjadi dewasa kemudian tua dan gugur. Merupakan kiasan tentang memberi cinta dan menyerap energi cinta setiap hari yang membutuhkan keterbaruan dalam memberi cinta dan menyerap energi cinta.

Sedangkan batang adalah kritalisasi cinta yang telah diolah dalam kehidupan ekosistem pohon. Seindahnya pohon dengan batang yang kokoh dan buah yang lebat terkadang ada suatu hal yang sering terlupakan yakni akar pohon yang terus menerus berada dalam tanah dan tidak ingin terkenal. Pohon yang bagus, duan yang lebat dan buah yang ranum cukup sudah menjadi bukti betapa dedikasi akar telah tampak. Tidak membutuhkan popularitas, pujian dan juga sanjungan.

Kemudian apakah ada akar cinta yang mampu membuat tumbuh berkembangnya pohon cinta. Dimana burung-burungpun senang bertengger setiap pagi menyanyikan lagu cinta menyapa alam semesta yang sujud dalam kosmos cinta??

Dalam pohon cinta terdapat 3 akar utama cinta yang akan mampu menopong pohon. Menghadapi badai yang kuat. Tumbuh kembali ketika patah dan di babat orang.

Akar pertama. Keyakinan. Inilah akar penghunjam utama yang mampu menegakkan lurus batang pohon yang besar. Keyakinan inilah membawa para rasul dan nabi menyeru kepada jalan yang benar. Dengan keyakinan inilah para tokoh pembaharu hadir menentang kezhaliman, kebodohan.

Dengan keyakinan Soekarno dan Hatta beserta masyarkat Indonesia mampu memproklamirkan kemerdekaan. Dengan keyakinan seorang Umar bin Abdul Aziz mampu menciptakan sebuah tatanan pemerintahan paling makmur dalam sejarah peradaban Islam pada masa kekhalifahan sesudah para sahabat.

Keyakinan muncul dari kesadaran diri. Kesadaran ini berawal dari mengenal diri sendiri. Mengkaji aspek penciptaan diri. Mengenali atribut-atribut serta dorongan dari dalam diri. Dengan kesadaran diri maka eksistensi hidup akan menemukan sebuah keyakinan. Dengan keyakinan inilah setiap pohon cinta akan tumbuh berkembang di saentaro dunia.

Akar kedua. Komitmen. Sebuah cinta membutuhkan komitmen yang terus menerus untuk tegar. Tidak ada kata untuk putus asa. Sekilar coba kita melihat bagaimana akar-akar pohon terus masuk kedalam bumi. Menembus tembok yang kokoh. Masuk dalam celah-celah batu yang terjal.

Komitmen lahir dari energi keyakinan akan kekuatan untuk terus berbuat kebaikan demi kebaikan. Apakah pada saat awal tumbuhnya ia akan di tendang, di abaikan, atau barangkali sering diabaikan. Namun semua itu akar pohon akan terus menjaga komitmen memberikan yang terbaik untuk menumbuhkan batang, cabang, daun cinta dan juga bunga cinta yang indah.

Akar ketiga. Keikhlasan. Tiada kata ingin dikenal oleh siapapun. Bergerak dalam kegelapan tanah. Menembus batu batu, membelah tanah dan terus menyusup jauh ke dalam tanpa ingin untuk terlihat keluar. Tiada kata bagi akar cinta untuk memamerkan keyakinan dan komitmen untuk terus mencari energi cinta yang diolah dan diberikan kepada sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline