Lihat ke Halaman Asli

Basuto, Gelar Pameran Lukisan 3 Dimensi

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1349104322818955126

Bambang Suhartoyo atau yang sering dikenal dengan sebutan BASUTO menggelar pameran lukisan 3 Dimensi di rumahnya. Anggota TNI Marinir yang sedang memasuki masa persiapan pensiun ini, membuktikan ucapannya, bahwa berkesenian tak terhalang ruang dan waktu. Buktinya hari Minggu 30 September 2012 dirinya bersama Upit rekannya, menggelar pameran lukisan di kediamannya jalan Pisang Tambakreja, Cilacap.

Banyak rekan seniman yang hadir menyaksikan gelaran acara sehari tersebut. Selain Perupa Senior Hadi Wijaya, dan juga para perupa se-Banyumas Raya, hadir pula ketua Dewan Kesenian Cilacap Nasruddin Mudaff turut mengapresiasi acara tersebut.

Pameran yang digelar pertama kalinya itu menghadirkan nuansa yang berbeda. Tak seperti pameran biasanya. Lukisan yang dipamerkan saat ini adalah lukisan yang tidak seperti kita bayangkan. Jika biasanya pameran lukisan digelar dengan memamerkan lukisan yang tertuang di kanvas, kali ini, Basuto dan Upit menggelar lukisan di lantai (Paving)Dan untuk bisa menikati lukisan tersebut harus pada jarak tertentu..

Bambang Suhartoyo mengaku butuh waktu sekitar 4 sampai 5 hari untuk bisa menyelesaikan lukisan 3 dimensi tersebut. Dibutuhkan kosep yang matang serta perhitungan yang tepat, agar nantinya lukisan tersebut benar-benar menjadi lukisan 3 Dimensi.

13491047341948291622

1349104511458526153

Mengenai gelaran acara pameran lukisan tersebut, Upit yang juga memamerkan karyanya bersama Basuto ini menyatakan pesan kepada Pemerintah terkait dengan pentingnya ruang berekspresi bagi seniman. Ia menyatakan sangat perlu di Cilacap dibangun Gedung Kesenian. Karena selain sebagai pusat berkumpulnya segala aspek kesenian, gedung kesenian bisa menjadi simbol majunya kesenian di Cilacap. “Jika di kota itu ada Gedung Kesenian, itu tandanya Pemerintah peduli dengan seniman. Tapi yang terjadi saat ini adalah, pemerintah Cilacap belum mencintai kesenian, dan belum memahami kesenian sebagai income terbesar bagi daerah!” ungkapnya sembari menyantap mendoan yang disuguhkan disaat pemran berlangsung.

Begitu juga Hadi Wijaya, perupa asal Banyumas, yang membeirkan apresiasi dan dorongan akan dibangunnya Gedung Kesenian di Cilacap. “Saya menyambut baik usaha pemerintah Cilacap memberikan ruang apresiasi bagi seniman dengan memanfaatkan gedung-gedung yang mangkrak di Cilacap." Hal itu bisa diolah oleh seniman menjadi gedung kesenian yang representative sesuai dengan kebutuhan tiap individu seni yang ada di Cilacap.”

Namun demikian meski usulan mengenai Gedung kesenian belum juga menemui titik temu, Basuto dan juga Upit tak pernah menyerah. Mereka tetap berkarya untuk kemajuan dunia Seni di Cilacap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline