Lihat ke Halaman Asli

Sangkan Azad Satria

Mahasiswa UNIVERSITAS SIBER ASIA podi Manajemen

Borobudur dan 750 Ribu

Diperbarui: 6 Juli 2022   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini Pemerintah melalui menteri Lutut Binsar Panjaitan ingin menetapkan tarif untuk para wisatawan dalam negeri dan mancanegara untuk naik ke candi Borobudur sebesar 750 ribu bagi wisatawan dalam negeri dan sekitar Rp 3 juta rupiah bagi wisatawan luar negeri.

Candi Borobudur yang dibangun oleh wangsa Syailendra sekitar tahun 800 an sampai saat ini masih menjadi tujuan destinasi wisata  bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri karena mempunyai daya tarik sebagai salah satu keajaiban dunia. 

Borobudur juga menyimpan misteri arsitektur dan kelengkapan stupa dan relif relif seta tata letak bangunan yang sangat presisi. Penyusunan bebatuan sehingga membentuk semacam piramid yang sangat cantik. Sungguh luar biasa, keajaiban bangunan tersebut dibangun sekitar tahun 800 an dengan teknologi pada jamannya.

Relief dan patung dibuat dengan pahatan yang sangat halus bahkan sekarang pun tidak bisa meniru pahatan yang seperti itu. Pemahat seniman saat ini baru bisa meniru pahatan yang halus sekarang ini dengan bor mikromotor layaknya punya dokter gigi serta metode sand blasting yang jelas belum ada pada jamannya. Hal itu lah semakin memunculnya ke misteriusnya dalam pembangunan candi Borobudur.

Susunan relief yang memuat cerita dan ajaran sang Buddha tersusun secara runut dan rapi dengan pahatan pahatan halus dan detail yang istimewa yang sepertinya kalau sekarang dibuat dengan bantuan alat-alat yang canggih yang tak mungkin ada di zaman itu.

Tata letak bangunan stupa patung dan relief sangat presisi jika dilihat dari atas benar benar Amazing..... Istimewa terlihat di foto narasi depan.  mengingat belum adanya pada saat itu mesin crane ato drone untuk melihat dari atas. Bagaimana para arsitek pada saat itu merancangnya. Benar benar menyimpan MISTERI yang belum terpecahkan.

Misteri-misteri ini juga merupakan daya tarik tersendiri kecuali tentu saja bangunannya sangat megah dan indah yang tentu saja menjadi kebanggan kita bangsa Indonesia.

Borobudur ketika ditemukan kembali oleh Rafles dalam kondisi porak poranda karena sebelumnya terkena bencana alam dan tidak terurus oleh penguasa saat itu. Setelah ditemukan mulailah ada pemugaran pemugaran sedikit oleh pemerintah kolonial. Puncaknya pemugaran terjadi pada pemerintahan Presiden Suharto dengan dana dari UNESCO berkat lobi dan jasa Daoed Joesoef yang terakhir menjabat sebagai menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sekarang karena pemugaran dan pemeliharaan yang tetap dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia berikut nya maka terlihat sekarang Candi Borobudur yang elok dan megah dengan taman candinya yang indah asri dan sejuk serta bersih. Yang sangat nyaman untuk olah raga tracking jalan kaki di pagi hari.

Ada apa dibalik keinginan Mentri Luhut untuk menaikan tiket naik ke puncak candi Borobudur menjadi ,Rp 750.000?? Apakah pemerintah mau mengeruk uang sebanyak banyaknya dari tiket candi Borobudur?...... Jawaban adalah TIDAK.

Dari pernyataan itu kita ambil sisi positif saja. Dengan menaikan harga tiket yang mahal itu diharapkan akan mengurangi wisatawan yang naik ke atas Stupa. Seperti kita ketahui bahwa karena usia yang semakin menua membuat batu batu andesit vulkanik yang menyusun Candi Borobudur menjadi lapuk. 

Bersambung...





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline