Pada post sebelumnya, kami berbicara tentang pendidikan karakter bagi akting. Pembentukan karakter ibarat membajak ladang sebelum ditanami padi. Analogi lain yang dapat menggambarkan pembentukan karakter adalah komputer. Manusia memiliki seperangkat hardware seperti komputer. Hardware komputer adalah CPU, memori, input device, dan output device. Di dalam CPU terdapat processor, RAM, network card, dan lain-lain. Hardware manusia adalah IQ, EQ, SQ, APP (Daya Laku), dan VIT (Daya Tahan Tubuh).
Semakin baik hardware suatu komputer, semakin baik dan semakin banyak pula software yang dapat di-install bukan? Begitu pula manusia. Semakin baik kelima daya tersebut, semakin baik dan semakin banyak pula ilmu yang dapat di-install atau dipelajari bukan? Oleh sebab itu, kami merasa perlu untuk membentuk karakter Anda. Singkatnya, kami akan meng-upgrade hardware Anda, sehingga ilmu akting dari kami dapat Anda pelajari dengan mudah. Bahkan, bisa jadi akting bukan hanya satu-satunya ilmu yang dapat Anda pelajari di sini.
Korelasi Akting dan Pendidikan Karakter
Acting berasal dari kata ‘act’ yang artinya ‘to do’. Dalam hal ini, lakuan yang dikhususkan adalah melakukan peniruan terhadap salah satu karakter. Bagaimana kita dapat meniru kalau karakter kita tidak kuat untuk memainkan karakter lain? Kita pasti tidak ingin terlalu tenggelam dalam permainan dan tidak dapat kembali ke dunia nyata, bukan? Atau apa kita harus menyewa psikolog pribadi setiap selesai shooting film seperti Leonardo di Caprio? Ada yang namanya KONTROL. Namun, kontrol diri hanya ada di karakter yang kuat. Oleh sebab itu, kami beranggapan bahwa pendidikan karakter diperlukan untuk mempelajari akting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H