Lihat ke Halaman Asli

Teknik Membina Puncak

Diperbarui: 11 September 2015   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teknik membina puncak adalah salah satu teknik akting untuk mempertahankan emosi menuju titik klimaks yang dibuat oleh WS Rendra. Kita pasti sering dihadapkan pada masalah emosi tanggung. Emosi tanggung adalah ketika aktor ingin mencapai titik klimaks, namun seperti ada yang menahannya. Teknik membina puncak digunakan untuk mengatasi masalah seperti itu.

Cara menggunakan teknik membina puncak yang paling dasar adalah fokus. Aktor harus fokus untuk membagi fokus. Jika emosi yang dituju adalah marah dengan satu tangan siap meninju lawan main, aktor harus dapat membagi fokus antara kepalan tangan, emosi hati, dan tangan yang tidak mengepal. Jadi tidak ada bagian tubuh yang tidak ikut bermain meskipun tidak disorot. Selain itu aktor juga harus peka untuk bekerjasama dengan kamera. Selanjutnya, aktor harus larut dalam permainan. He should be able to take his time.

Lalu, pertahankan gejolak dan riak dalam hati. Kemudian, asah gejolak dan riak itu dengan semakin menenggelamkan diri dalam imajinasi. And nail it! Gunakan moment ketika Anda merasa sudah siap. Moment itu bisa ada dalam sepersekian detik atau detik. Yang terpenting jangan ragu dan tetap fokus. Sekian dari @Spacting! Salam budaya!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline