Lihat ke Halaman Asli

Lelaki, Suami dan Pemimpin Keluarga Kecil yang Ditinggal..

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“istriku kau sedang apa?”

“istriku kau “dimana” ?”

Itulah jeritan hati dari seorang suami yang ditinggal istrinya..

Aku tahu yang ada dipikiran dan hatimu.. karena sebelum dirimu tepat tujuh tahun lalu aku sudah merasakan sakitnya sendiri.. tinggal sebagai seorang perantau yang tidak memiliki banyak teman.. dan tak ada keluarga yang menemani.. namun sebagai lelaki aku berusaha sabar, tegar dan tidak menunjukkan manjaku kepada seorang yang telah melahirkanku ataupun keluargaku..

Kini dengan berbaring di peristirahatan malamku aku merasakan sakitnya sendiri lagi.. namun kali ini berbeda.. sakit ini untuk istriku.. ku akui aku salah dalam mendidikmu yang terlalu keras yang terkadang atau sering kali terselip ucapan dan tindakan kasar dan mengeluarkan arogan dan emosi tinggi.. aku mohon maaf untuk itu..

Namun itulah suatu permohonan tanpa dibarengi dengan keikhlasan dari yang mau memaafkan akan sulit… seperti yang pernah aku kiaskan dengan sebuah baju baru yang secara sengaja atau tidak rusak/bolong pada bagian tengahnya, ditambal/dijahit seperti apapun tetap akan berbekas.. bekas itu akan hilangbila baju tersebut diganti dengan baju baru, namun mungkin baju baru itu sulit untuk didapati karena pemberian atau beli dibelahan dunia lain hasil kerja kerasnya.. pada akhirnya, menjauhi baju rusak/bekas itu, berusaha melupakannya dan tak ingin melihat baju tersebut untuk sementara waktu..

Memang ini cobaan namun kali ini berbeda.. Istriku telah meninggalkanku tanpa izin dariku, mencampakkanku, menghinaku, membohongiku, mengotori kepercayaanku..

Aku berikan pilihan untuk mencoba pilihan hatimu..

Lebih menghormati dan mematuhi suami dan menjadi istri yang kelak menjadi ibu yang tegar dan dapat mendidik anak-anak dariku atau malah menjadi anak manja kembali seperti sebelum meninggalkan rumah keluarganya dan menikah untuk menjalani hidup baru..

Namun sekarang aku tahu jawabannya..

Semoga disana kau bahagia istriku.. peluk cium untuk istriku dimanapun engkau berada..

Dari suami yang -




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline