Lihat ke Halaman Asli

Lagi-lagi... Penggiringan Opini Gagal

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Efuria kemenangan Timnas Indonesia terhadap Singapura, melanda bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, setelah lebih dari sepuluh tahun, kita tidak pernah menang melawan negeri singa ini. Bahkan teman-teman saya yang tidak suka bola, rame-rame menonton pertandingan kemarin. Mereka mengakui kalau permainan Timnas kali ini lebih baik daripada pertandingan pertama melawan Laos (walaupun mereka juga mengakui pemain-pamain Timnas sedikit yang mereka kenal).

Kemenangan Timnas ini juga tidak luput dari perhatian media yang merupakan group VIVA. Bayangkan saja, untuk membahas Timnas, saya mencatat TV One membuat acara talk show dari pagi sampai pagi lagi, hanya membahas Timnas.

Dimulai AKI pagi kemarin, mereka mengundang Ucup sebagai narasumber. Disini Ucup sempat melontarkan, bahwa Timnas tidak bisa menang melawan Singapura. Kemudian malam harinya, mereka mengadakan acara talk show lagi (Round table kalau gak salah) dengan Timnas juga sebagai bahan pembicaraanya. Sepertinya acara itu akan dibuat untuk menjatuhkan Timnas, terlihat dari narasumber yang mereka undang (mungkin hanya wartawan Kompas yang berbeda visi dengan mereka). Berulang kali mereka mengatakan bahwa pemain-pemain sekarang bukan yang terbaik, pelatihnya juga bukan yang terbaik. Saya hanya ketawa-ketawa melihat pembicaraan mereka.

Ternyata malam itu, acara yang membahas Timnas belum selesai. Lagi-lagi mereka membahas Timnas di AKI malam, dengan narasumber Ucup lagi. Disini si Ucup sampai bilang, kalau kemenangan Timnas kali ini adalah jawaban atas keraguan-keraguan mereka terhadap Timnas.

Apakah pembahasan Timnas selesai? Tidak kawan-kawan...

Pagi-pagi, mereka membahas lagi di AKI pagi.

Yang menjadi pertanyaan saya, kok sekarang mereka tidak membahas TRG lagi? Yang katanya adalah pemain terbaik? Bukankan dulu mereka selalu menggiring opini masyarakat bahwa, TRG adalah pemain terbaik yang dilatih oleh pelatih terbaik? Bukankah dulu mereka selalu membedakan Timnas PSSI Johar dan Timnas KPSI?

Terakhir saya hanya ingin bilang, "SAYA SUDAH GAGAL PAHAM" terhadap mereka.

Salam Garuda, bukan burung perkutut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline