Lihat ke Halaman Asli

Kelikir-kelikir Dayung | Puisi Sang Bayang

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelikir Kelikir Dayung
Karya : Sang Bayang

melingkar utuh pada tubuh yang gaduh
berderit, menjerit
arung samudra seribu dermaga

namun aku, hanyalah dayung
terikat lewat lembayung
kian rompong--dijaga ribuan serangkak
bergerak dalam kerit selayun bambu
menggesek kaku tubuhku
terayun dalam buih buih surga
mengandung tuntutan ditengah laut
pecah menjadi ombak
selaksa akrobat jangkar buritan
menelan akar pahitpun tak jua jadi obat
bagi langkahku--dayung tudung belanga

aku, hanyalah dayung
dikayuh, untukmu tuan perahu
terpasak dalam lingkaran derit
tak usai sebelum patah, terbelah
sisakan keping keping mengapung
bagai tempurung di tengah laut

hidupku, senantiasa dipasung kelikir dayung
dilaut, di tanah, di udara
terbakar di sebuah negeri yang merdeka
kepadamu, itu kukabarkan

-----------(Sarirejo, 03 Oktober 2013)

Video Musikalisasi : http://www.youtube.com/watch?v=Sa1Kq4PUE7U

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline