Lihat ke Halaman Asli

Flash Fiction: Santet

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat penghitungan surat suara ...

"Surat Suara selanjutnya adalah ... Hah? Apa ini? Kenapa begini?"

"Apa?" tanya saksi A

"Kenapa?" tanya saksi B

"Apa yang terjadi?" tanya saksi C

Tempat penghitungan surat suara langsung heboh. Semua berkerubung. Semua orang menjadi penasaran dan ingin mengetahui apa yang sedang terjadi.

"Apa?"

"Kenapa?"

"Apa yang terjadi?"

Salah satu surat suara tampak rusak. Gambar sang kepala daerah Incumbent tampak compang-camping. Banyak lobang pada gambar photonya. Mungkin ada puluhan ... mungkin ada ratusan. Semua orang saling berdebat. Semua menyatakan pendapat dan analisanya masing-masing.

"Sah!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline