Lihat ke Halaman Asli

Alamsyah

Jurnalis & Content Writer

Rosan Roeslani: Apple akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Serap 2.000 Tenaga Kerja

Diperbarui: 8 Januari 2025   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani dan Wakil Presiden Global Policy Apple, Nick Amman/Foto: Instagram @rosanroeslani


Jakarta -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden Global Policy Apple, Nick Amman, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Selasa (7/1/2025).

Pertemuan tersebut membahas rencana investasi Apple untuk membangun pabrik AirTag di Batam.

AirTag adalah perangkat pelacak canggih yang dirancang Apple untuk membantu pengguna menemukan barang-barang yang hilang.

Rencana pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai pada awal 2026 dan diperkirakan akan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja lokal.

Menteri Rosan Roeslani dalam pernyataannya menjelaskan, "AirTag merupakan salah satu produk inovatif Apple yang memiliki pasar global yang sangat besar. Pembangunan pabrik di Batam diharapkan dapat memenuhi 65% kebutuhan AirTag dunia. Ini adalah peluang besar untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi bagian penting dari rantai pasok global Apple."

Selain itu, Menteri Rosan juga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh terhadap investasi ini.

"Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM siap mengawal penuh proses investasi Apple di Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa Indonesia menjadi mitra strategis dalam rantai pasok global Apple," ujarnya.

Dengan adanya pabrik ini, Indonesia diharapkan semakin memperkuat posisinya sebagai tujuan investasi global, khususnya di sektor teknologi tinggi.

Adapun langkah Apple untuk menempatkan pabriknya di Batam dinilai sebagai bentuk kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia.

Proyek pembangunan pabrik AirTag di Batam ini sekaligus menjadi sinyal positif terhadap pertumbuhan sektor manufaktur teknologi tinggi di Indonesia, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline