"Kisah perjalanan hidup orang sukses sangat tepat untuk djadikan rujukan dan referensi. Sosok anak bangsa Rosan Perkasa Roeslani patut ditiru karena keberhasilannya menjalani tiga bidang secara bersamaan, bisnis, pemerintahan dan olahraga."
31 Desember 2021 nanti, Rosan Perkasa Roeslani genap berusia 53 tahun. Di usianya yang terbilang masih muda itu, putra pasangan Roeslani Sapeni dan Siti Hasanah ini telah sukses menjalani tiga bidang sekaligus secara bersamaan, bisnis, pemerintahan dan olahraga.
Jelang hari ulang tahunnya ke-53 nanti, saya sebagai Kompasioner merasa tersanjung dan bangga, karena saya mendapatkan izin darinya untuk mengupas profil beliau dari sisi yang berbeda.
Terus terang, untuk membuat profil mantan Ketum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini dan mempublikasikannya melalui Kompasiana, saya teramat grogi. Disini saya semestinya membekali diri dengan mewawancarai beliau, sehingga tulisan saya nanti bisa lebih lugas.
Namun demikian, saya tak ingin berhenti untuk menulis profil hanya lewat wawancara. Karena disini saya bisa menggali profil beliau dari beberapa sumber yang ada di internet.
Sukses yang telah diraih Rosan Perkasa Roeslani saat ini, bagi saya melihatnya dari segi kepatuhan beliau kepada kedua orangtuanya. Karena seperti yang saya baca di laman Okezone.com tahun 2020 lalu, beliau mengatakan selalu mengingat pesan sang ibu untuk senantiasa mengedepankan niat sebelum melakukan suatu usaha.
"Kalau saya sih ingatnya pesan dari ibu saya kalau berusaha itu yang penting niat dan nawa itu harus selalu baik, seperti kita salat kan pasti ada niatnya dulu nah kalau niatnya awalnya benar Insya Allah ke depannya jalannya lebih lancar," ujar Rosan Roeslani.
Rasa hormat dan kepatuhan Rosan juga ditunjukan dihadapan sang ayahanda. Rosan senantisa mematuhi nasihat ayahnya yang berprofesi sebagai dokter, agar dirinya tidak boleh gampang menyerah dalam hal apapun.
"Ayah saya karena kebetulan dokter selalu bilang, kalau mau jadi pengusaha jatuh 10 kali bangkitnya harus 100 kali, tidak boleh nyerah, karena kegagalan adalah bagian dari suatu proses untuk kita menuju ke keberhasilan, jadi itu harus jaga jangan pikirannya pendek, semuanya harus melalui proses," katanya lagi.