Lihat ke Halaman Asli

Makna Hari Raya Kuningan

Diperbarui: 21 November 2021   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Sabtu 20 November 2021 merupakan hari raya yang ditunggu tunggu oleh Umat Hindu. Hari yang dimaksud adalah Hari raya kuningan yang perayaannya sepuluh hari setelah hari raya Galungan. Hari raya Kuningan biasa dirayakan seetiap sabtu kliwon  wuku kuningan khususnya pada kalender bali bulannya terdiri dari 35 hari. nah pada kesempatan ini saya akan menjelaskan beberapa rangkaian keunikan pada hari raya kuningan. 

Yang pertama yaitu bedanya dengan hari raya Galungan

memang hari raya galungan dan kuningan  jaraknya sangat dekat yaitu selang 10 hari tetapi perayaan hari raya galungan dan kuningan itu sama. hari raya galungan merupakan upacara umat hindu yang dilaksanakan setikap 6 bulan sekali pada kalender pawukon. perayaan hari raya galungan tujuaannya untuk mempererat makna bahwa hari raya galungan  itu adalah perayaaan dharma dalam melawan adharma. dharma artinya bersatunya pikiran dan rohani yang tenang sedangkan adharma artinya kekacauan pikiran yang umumnya ada pada diri manusia. 

hari raya kuningan jatuh pada hari kesepuluh setelah hari raya galungan. sehingga galungan itu adalah sebuah perayaan kemenangan dharma melawan adharma dan hari raya kuningan itu ada di dalam rangkaian hari raya galungan. 

yang kedua yaitu sarana upacara pada saat hari raya kuningan

nah, biasanya umat hindu pada hari raya kuningan  membuat nasi kuning. nasi kuning dihaturkan sebagai sesajen sebagai mewujudkan terimakasih kepada ida sang hyang widhi. sarana upacara pada saat hari raya kuningan ini juga berisikan bermacam-maacam jenis jejaitan seperti tamiang kolem, gantung- gantungan,endongan. tujuan pelaksanaan hari raya kuningan ini untuk mengingatkan umat hindu untuk selalu bersyukur dan memohon perlindungan dari ida sang hyang widhi. 

yang ketiga yaitu tradisi ratu sesuhunan pura dalem temesi mesolah

Dokumen pribadi

pada saat hari raya kuningan di pura dalem desa temesi gianyar selalu rutin ratu gede sesuhunan mesolah dan disaksikan oleh masyarakat desa temesi karena tradisi ini sangat ditunggu-tunggu. biasanya setiap odalan gede di pura dalem temesi selalu diadakan calonarang akan tetapi karena masih pandemi calonarang ditiadakan. tetapi tidak mengurangi makna rangkaian odalan di pura dalem desa temesi tetap dilaksanakan meskipun kemarin diguyur hujan deras tetapi semangat para pengayah tidak luntur dan para penari tetap menari sebagaimana mestinya. maka dari itu mari selalu berdoa agar pandemi ini segera berakhir dan segala aktivitas bisa kembali normal.

sang ayu made dwi ananda putri (21110031019) rombel 6




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline