Lihat ke Halaman Asli

Madjid Lintang

Orang biasa yang masih terus belajar.

Waspada! Maut Mengintai di Lintas Sumatera

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1331522411735133714

[caption id="attachment_175929" align="alignnone" width="300" caption="Ilustrasi dipinjam dari padangtoday.co.id"][/caption] Tiga hari lalu (Sabtu, 10 Maret 2012) ada sebuah kecelakaan maut. Seorang pengendara sepeda motor tewas dilindas ban truk fuso. Korban tewas di tempat dengan tubuh pipih. Peristiwa ini terjadi di ruas jalan Menggala – Bandarjaya, Jalan Lintas Timur Trans Sumatera , tepatnya dekat areal kebun nanas milik PT GGP, Lampung Tengah.

Seorang pengemudi angkutan umum yang jadi saksi peristiwa tersebut, menuturkan, pengendara sepeda motor meluncur dari arah Simpang Terbanggi menjuju Bandar Agung. Truk fuso juga datang dari arah yang sama, tapi berada di belakang sepeda motor.

Pengendara sepeda motor yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi tidak melihat di depannya ada sejumlah lubang menganga. Sepeda motor langsung terhempas ketika memasuki lubang, sementara pengemudinya terlempas ke bawah truk fuso, yang ketika itu tengah berusaha mendahului sepeda motor naas itu. Cress…! Tubuh korban pun langsung dilintas truk dan tewas seketika.

Peristiwa kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera bukanlah hal aneh. Hampir setiap hari ada kecelakaan lalulintas di jalan yang membelah Pulau Sumatera ini. Penyebab kecelakaan di jalan terpanjang di Sumatera itu, umumnya karena kelalaian pengemudi dan jalan jalan rusak.

Namun, polisi lebih suka menyalahkan pengemudi ketimbang melihat faktor lain penyebab kecelakaan lalulintas. Faktor jalan rusak misalnya, sangat jarang dijadikan alasan penyebab kecelakaan. Padahal, jalan rusak juga jadi penyebab dominan kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kematian.

Jalan rusak di Lintas Sumatera juga bukan pemandangan asing. Di sepanjang jalur yang membentang dari Bakauheni sampai Banda Aceh, itu terdapat ribuan lubang besar dan kecil. Lubang-lubang itu merupakan jebakan maut bagi pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat yang pengemudinya tidak kenal medan.

Lubang. Ya, lubang jadi salah satu penyebab kecelakaan maut di Lintas Sumatera. Korban-korban kecelakaan biasanya terperosok ke lubang lalu terjatuh. Ada lagi yang tabrakan antarkendaraan lantaran menghindari lubang.

Seorang penumpang angkutan umum kepada penulis menyatakan keheranannya terhadap proyek perbaikan jalan di Lintas Sumatera. “Baru satu bulan diperbaiki, koq sudah ada lagi lubang-lubang di jalan. Apa aspalnya kurang matang atau materialnya yang kurang?”

Apa yang dikatakan dan dipertanyakan oleh penumpang angkutan umum itu, juga bukan hal yang aneh. Ada ribuan orang pengguna jalan yang mempertanyakan hal serupa.

Siapa yang salah bila jalan raya tidak pernah mulus? Siapa pula yang bertanggung jawab atas kualitas jalan yang umurnya tidak sampai tiga bulan?

Maka, tidaklah berlebihan jika ada orang yang berkata bahwa “Pemborong adalah Pembohong. Dan, Pejabat adalah Penjahat”.

Merekalah sebenarnya yang bertanggung jawab atas melayangnya nyawa ribuan orang korban kecelakaan lalulintas di Lintas Sumatera.

Para pemborong (kontraktor) perbaikan jalan mencari untung sebesar-besarnya. Sementara para pejabat terkait dengan kekuasaan dan kewenangannya minta bagian dari keuntungan itu. Maka, kualitas jalan pun diabaikan dan korban berjatuhan.

Salam kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline