Lihat ke Halaman Asli

San Edison

Sahabat Pena

Transformasi dan Adopsi Digital Menuju Era Keemasan UMKM

Diperbarui: 3 Desember 2022   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelanggan menikmati menu ayam geprek di Thirteen Chicks Labuan Bajo. (Foto: San Edison)


Thirteen Chicks merupakan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor kuliner dengan pertumbuhan yang cukup pesat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Thirteen Chicks Labuan Bajo didirikan oleh mantan pemain sepak bola yang pernah melanglang buana di beberapa klub Divisi Utama Liga Indonesia yang telah 'gantung sepatu', Patrick Domal, bersama istri, M Widi. Untuk usahanya ini, mereka memilih ayam geprek sebagai menu khasnya.

Saat didirikan tahun 2018 lalu, usaha ayam geprek ini dilakoni sendiri oleh Patrick Domal bersama istri, di kawasan Cowang Dereng, Labuan Bajo. Namun karena perkembangannya cukup baik, pada tahun yang sama ia merekrut dua orang karyawan, bahkan terus bertambah beberapa orang hingga tahun 2020.

Yang menarik selama fase pandemi Covid-19 melanda dunia sejak Maret 2020, Thirteen Chicks justru mengalami perkembangan signifikan. Saat ini, Thirteen Chicks bahkan telah membuka cabang di Zasgo Mart, Labuan Bajo.

Bukan itu saja. Patrick Domal juga mempekerjakan 14 karyawan di Thirteen Chicks. Luar biasa, bukan?

Salah satu kunci sukses Patrick Domal bersama istri dalam mengembangkan usahanya, ternyata berani melakukan transformasi dan adopsi digital!

Ya, pandemi Covid-19 yang memberlakukan kebijakan work from home (kerja dari rumah), membuat Patrick Domal memperkuat pola pengiriman makanan. Dimulai dengan menyiapkan kurir sendiri, hingga kemudian menjalin kerja sama dengan salah satu platform jasa layanan pesan-antar makanan online.

Untuk pembayaran di Thirteen Chicks, Patrick Domal juga menyediakan QRIS (QR Code Indonesia Standard) atau pembayaran non-tunai.

Lalu untuk pengembangan usahanya, Patrick Domal sering mengikuti pelatihan, baik soal packaging, brand, hingga digital marketing, baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekraf maupun Dinas Pariwisata serta Dinas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM Kabupaten Manggarai Barat.

Khusus soal marketing dan branding, Patrick Domal masih memanfaatkan media sosial, terutama Facebook. Maklum khusus di NTT, Facebook lebih banyak dimanfaatkan oleh pengguna internet ketimbang Twitter, Instagram dan lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline