Stadion bola Jakarta International Stadium (JIS) kembali menjadi perdebatan publik di media sosial. Kali ini rumput JIS dikatakan tidak sesuai standar FIFA, federasi persepakbolaan dunia.
Seakan tak selesai, stadion milik Pemerintah DKI Jakarta tersebut lagi-lagi jadi polemik, akibat pernyataan yang keluar dari Basuki Hadimuljono, selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sesaat setelah inspeksi bersama Ketua PSSI serta PJ Gubernur DKI Jakarta, Basuki menyatakan rumput JIS tidak memenuhi standar yang diinginkan. Menteri yang juga diberitakan sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengutip berdasarkan saran dan masukan ahli agronomi, Qamal Mustaqim.
Inspeksi ini dilakukan demi penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Jenis rumput JIS pun dibanding-bandingkan dengan rumput milik Stadion Gelora Bung Karno. Qamal Mustaqim yang menjadi chairman Karya Rama Prima menegaskan alternatif solusi pengganti dengan rumput natural sesuai standar federasi.
Padahal sebelumnya, pihak Jakpro menjelaskan stadion yang dibangun dengan anggaran 4,5 trilyun tersebut menggunakan rumput jenis hybrid yang sudah digunakan stadion-stadion ternama di Eropa.
Pemasangan rumput hybrid tersebut dilakukan oleh Delta Pro dan Lestarindo Soccerfield. Keduanya menjadi vendor penyediaan rumput yang dipasang di lapangan milik Jakarta International Stadium. Untuk diketahui, kedua vendor tersebut merupakan kompetitor dari Karya Rama Prima pimpinan Qamal Mustaqim.
Alih-alih 100 persen rumput organik, JIS menginstalasi lapangan utama dan lapangan latihannya dengan rumput hybrid. Seperti halnya final Liga Champion tahun 2021 yang menggunakan teknologi rumput hybrid, dengan memasang karpet terlebih dahulu kemudian melapisinya dengan rumput asli.
Mengutip pernyataan Arry Wibowo dihadapan media saat itu, pihaknya menggunakan komposisi 5 persen rumput sintesis berjenis Limonta dari italia, dan 95 persen rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah, sebagai rumput hybrid.
Zoysia Matrella sendiri merupakan jenis rumput yang dijadikan FIFA sebagai standar lapangan turnamen stadion bertaraf internasional. Beberapa kelebihan dari rumput Zoysia Matrella ini selain memiliki warna hijau yang pekat, juga memiliki elastisitas yang bagus selama pertandingan bola berlangsung.
Pada saat itu, Arry selaku project manager JIS menjelaskan bahwa teknologi rumput hybrid kuat digunakan hingga 1.000 pertandingan. Dengan demikian, JIS layak bersanding dengan sejumlah stadion berstandar internasional lainnya, seperti stadion Allianz, Wanda Metropolitano, dan Tottenham Hotspur.
Tidak sampai di situ, dalam perawatannya sendiri, Jakpro mengaku menghindari pemakaian pestisida. Alih-alih menggunakan zat kimia, mereka akan merawatnya secara alami. Oleh karenanya, JIS memelihara burung kaki bayam yang digunakan untuk membasmi hama sepeti ulat dan serangga.