Menjelang Maghrib, Mardani Ali Sera mampir ke Musholla Al Ikhlas di dusun Dangiang Timur, desa Dangiang, Lombok Utara.
Anggota DPR komisi 2 tersebut datang tanpa pengawalan. Berkemeja biru polos, Mardani ikut menjadi makmum sholat Maghrib di musholla berbentuk sederhana.
Ketika akan menjamak sholat Isya, sebagian besar relawan menjadikan Mardani Ali Sera sebagai imam dengan berdiri di belakang politisi nasional itu.
Suasana khusyuk mengiringi ibadah Musholla Al Ikhlas, dusun Dangiang Timur. Selanjutnya, tokoh masyarakat, Sirajudin, mempersilahkan Mardani memberikan beberapa pesan kepada warga yang datang.
"Saya datang ke sini tidak ingin disebut sebagai anggota DPR," Mardani mengingatkan. "Tidak ada nilai dakwahnya."
Politisi nasional itu pun memberikan tiga pesan kepada warga dan juga relawan yang membantu,
Pertama, untuk senantiasa mengingat bahwa apapun yang bernilai dunia, hanya bersifat sementara; apa yang ada di sisi Allah bersifat kekal.
Kedua, agar ingat bencana yang terjadi sebagai penguat iman. Maka dari itu diharapkan agar semua pihak mengikhlaskan hati, dan meng-ihsan-kan perbuatan.
Ketiga, selalu perbaiki niat setiap hari, agar amal senantiasa diperbaiki.
Di akhir kunjungannya semua jamaah Musholla Al Ikhlas meminta berswafoto bersama suami dari Siti Oniah tersebut. Lalu Kepala Dusun Dangiang Timur, Samiun, mengeluh atas tidak adanya bantuan yang datang dari pemerintah hingga ke dusunnya ini.
"Hanya dari relawan ini kami terbantu," ujar Samiun terbata-bata. "Apalagi ada isu kami akan direlokasi. Makin berat saja hidup kami ini."