Lihat ke Halaman Asli

Dua Hari Mengeksplorasi "Tanah Abang Explorer" (Day 1)

Diperbarui: 8 Januari 2018   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tanah Abang Explorer" (Day 1)

Untuk apa saya ke Tanah Abang?Itu yang saya tanyakan ke diri saya sendiri di hari pertama tahun 2018. Tidak ada satupun jawaban yang logis kecuali rasa penasaran akibat perang opini yang terjadi di media sosial.

Pada awalnya, saya ungkapkan rencana ini ke kakak perempuan saya. Ajaibnya, dia malah merespon cepat dengan memesan pakaian untuk kedua anak perempuannya dengan menitipkan uang kepada saya. Dan lebih terkejutnya lagi, salah satu dari keponakan saya memaksa ikut bersama mengeksplorasi Tanah Abang. What a coincidence!Tema perjalanan saya ini memang agak menyangkut pro-kontra kebijakan dipakainya sebagian badan jalan depan Stasiun Tanah Abang oleh PKL. Ide yang muncul dari buah pikir wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, ini langsung mendapat cibiran segera setelah dijalankannya program. 

Bagi saya yang lahir dan tinggal di Jakarta, lucu kiranya tidak pernah melihat dan merasakan sendiri kondisi pasar tekstil terbesar di Indonesia ini, serta ikut-ikutan beropini tanpa bukti.

Perjalanan saya bukanlah dalam rangka memihak salah satu pihak. Saya mencoba menilainya dari hal-hal yang saya lihat, dengar, dan rasakan secara langsung. Maka dari itu, saya rencanakan untuk tidak menghimpun informasi apapun via online sebelumnya, menghapus segala syak wasangka, dan akan mencari tau sendiri dengan lebih banyak bertanya ke orang-orang, termasuk pegawai Trans Jakarta, saat misi eksplorasi ini dimulai.

2 Januari 2018; pkl. 11.16 Wib

Saat itu, langit di Utara Jakarta tampak terik. Saya bersama keponakan perempuan saya menaiki APB 02 menuju Terminal Tanjung Priok. Sengaja saya ambil bus dari halte pemberangkatan awal agar mendapatkan kursi kosong tanpa drama. 

Tujuan awal saya adalah menaiki Bus Trans  rute Tanjung Priok - Penjaringan. Seingat saya, untuk menuju Tanah Abang dari Tg. Priok harus transit dulu ke Kota.

Di muka halte Tg. Priok, saya sempatkan bertanya kepada petugas karcis di sana mengenai kebenarannya. Mereka mengiyakan perihal tersebut seraya menambahkan, "nanti naik lagi yang ke arah Sarinah, pak."

Ok, clue pertama didapat. Tapi saya masih bimbang karena jawaban yg diberikan dua gadis berkerudung itu diiringi tawa cekikikan. Setibanya di halte Kota Tua, kembali saya bertanya kepada pegawai Trans-nya dengan pertanyaan yang sama.

"Nanti bapak naik lagi ke Sarinah. Terus nyambung ke Tanah Abang," jawab sang petugas.

"Naik dari Sarinah ke Tanah Abangnya turun halte atau ada bus Trans lagi?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline