Fase 1 jalur Mass Rapid Transportation Jakarta adalah pembangunan jalur kereta otomatis dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia. Jalur MRT ini memiliki panjang 16 km dan memiliki 13 stasiun berikut 1 depo.
Pada 28 November 2017 progres pembangunannya telah mencapai 86,12%. Nilai persentase ini mencakup elevated section yang mencapai 78,37%, dan underground section 93,95%.
Target pengoperasian Fase 1 jalur MRT dimulai bulan Maret 2019. Untuk mencapai target tersebut, rolling stock-nya akan didatangkan ke Indonesia di bulan Maret 2018. Setelahnya, dalam jangka waktu setahun ke depan, akan dilakukan testing sistem agar moda transportasi tersebut benar-benar siap dinikmati oleh masyarakat.
Rolling stock yang yang tengah di desain akan melalui masa percobaan di salah satu rel milik Jepang pada 18 Desember nanti. Jika saatnya beroperasi, per set kereta mampu membawa penumpang maksimal sebanyak 1950 orang sekali jalan.
Untuk Fase 1 ini PT. MRT Jakarta mempersiapkan 16 train set yang harga per set-nya mencapai 15 milyar rupiah. Kecepatan moda transportasi berbasis rel ini berada di kisaran 80 hingga 100 kmph (kilometer per hour).
Angka penyelesaian sudah mencapai hampir 90%, kenapa baru bisa dirasakan tahun 2019?
Pada dasarnya, keselamatan dan kenyamanan dalam bertransportasi adalah fokus utama PT. MRT Jakarta. Hal inilah yang disampaikan Direktur Utama PT. MRT Indonesia, Bapak William Syahbandar saat presentasi mengenai progres pembangunan jalur Mass Rapid Transportation di Bakoel Koffie, Cikini, kemarin (28/11). Beliau menegaskan, "Safety is our business, ini yang menjadi prioritas kerja MRT selama ini."
Untuk mendukung pengoperasian Fase 1 jalur MRT, beliau juga menginformasikan saat ini sedang dibutuhkan sumber daya manusia sebanyak 280 orang pegawai. Penerimaan calon pegawai telah diumumkan secara resmi dan terkumpul 165 ribu CV ke meja personalia. Dari ratusan ribu pelamar tersebut akan dipilih 6000 orang yang akan diproses lebih lanjut ke tahap seleksi berikutnya yang dibagi dalam 3 batch.
William Syahbandar juga menegaskan bahwa MRT merupakan mitra sinergi moda transportasi lain, seperti dengan bus Trans Jakarta, taksi, dan ojek online. Kehadirannya merupakan bagian dari solusi kamacetan Jakarta yang dipenuhi kendaraan-kendaraan pribadi.
MRT Jakarta menargetkan penumpang sebanyak 17.000 - 21.000 orang/hari, dengan harga keekonomian sebesar Rp 17.400,-. "Harga ini belum dikurangi biaya subsidi dari Pemda DKI Jakarta," demikian tambahan Agung Wicaksana, Direktur Operasional PT. MRT Jakarta.
Wawancara lebih lanjut dengan Agung Wicaksana, Direktur Operasional PT. MRT Jakarta, mengenai tantangan dan jam operasional MRT Jakarta dapat diakses ke link berikut: http://bit.ly/2Af3Wqn